Manado, 2/9 (AntaraSulut) - Nilai tukar petani Provinsi Sulawesi Utara pada Agustus 2014 mengalami kenaikan tipis.

"Pada Agustus 2014, NTP Sulut tumbuh 0,02 persen dari 99,73 pada Juli 2014 menjadi 99,75," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Faizal Anwar di Manado, Selasa.

Hal ini menandakan bahwa meskipun mengalami kenaikan 0,02 persen namun petani di Sulut belum sejahtera karena NTP masih berada di bawah angka 100.

NTP usaha pertanian pada Agustus turun sebesar 0,46 persen, dengan nilai NTUP Juli dan Agustus masing-masing sebesar 105.30 dan 104.82.

Pada Agustus 2014, indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,32 persen lebih rendah sedikit jika dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani yang menurun 0,34 persen.

Indeks yang diterima petani pada Agustus 2014 sebesar 111.56 dan indeks yang dibayar petani 111.84.

Kata Faizal, pergerakan indeks yang diterima petani dan yang dibayar tidak lepas dari kondisi perubahan indeks harga komoditi yang dikonsumsi rumah tangga petani serta harga komoditas yang digunakan untuk melakukan usaha pertanian.

Dari hasil pantauan BPS setiap bulan, kata Faizal, indeks harga untuk komoditi konsumsi rumah tangga petani pada Agustus 2014 mengalami penurunan sebesar 0,32 persen, sedangkan harga komoditas yang digunakan petani untuk usaha berupa biaya produksi dan penambahan barang modal meningkat sebesar 0,14 persen.

Dari beberapa sub sektor yang dipantau setiap bulan, kata Faizal, NTP tertinggi didominasi subsektor hortikultura sebesar 105.33 sedangkan NTP tanaman pangan paling rendah yakni 95.10.

Kemudian sub sektor perkebunan rakyat 97.20, sub sektor peternakan 102.21, perikanan 107.23.

NTP adalah perbandingan antara indeks yang diterima petani dengan yang dibayar dan dinyatakan dalam prosentase. NTP merupakan satu indikator untuk melihat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar komoditas yang dihasilkan atau dijual dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan, baik proses produksi maupun konsumsi rumah tangga.

Semakin tinggi NTP, katanya, dapat diindikasikan bahwa kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.***2***



Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024