Manado, 28/8 (AntaraSulut) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) sabut kelapa di daerah tersebut, agar terus berinovasi.

"Hal ini dilakukan guna mendukung pembangunan industri hilir sabut kelapa, guna memperkuat fondasi industri hulu yang sedang berkembang saat ini," kata Kepala Bidang Fasilitasi dan Pengembangan IKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, di Manado, Kamis.

Alwy mengatakan, pembangunan industri hulu yang berbasis pemanfaatan sumber daya alam (SDA) lokal sebagai bahan bakunya akan berjalan pincang, jika tidak diimbangi dengan pembangunan industri hilirnya.

" Karena itu, kita terus menjalin komunikasi dengan Direktorat Jenderal IKM Kemenperin agar industri sabut kelapa ini tidak berjalan pincang," kata Alwy.

Industri sabut kelapa Indonesia khususnya di Sulut, masih sangat bergantung pada pasar ekspor raw material. Padahal, jika industri hilirnya digerakkan, maka fondasi industri hulunya akan semakin kuat dan memberi andil pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani kelapa.

Dalam hal pemanfaatan sabut kelapanya, seperti spring bed, matras, bantal, jok mobil, jok motor, karpet, tali, jaring, keset kaki, dan media tanam.

" Produk-produk ini, mulai diperkenalkan ke IKM di Sulut sehingga bisa lebih berinovasi sehingga nilai tambah semakin meningkat," jelasnya.

Pelatihan pengembangan sabut kelapa langsung ke IKM di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung, karena di dua daerah ini memiliki pengrajin sabut kelapa paling banyak.

Selain Disperindag, katanya, pelatihan ini juga bekerjasama dengan tim PKK Provinsi Sulut, dan dihadiri puluhan IKM.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024