Minahasa Utara, 28/8 (Antara) - Wakil Bupati Minahasa Utara Yulisa Baramuli berpendapat peluang bisnis melalui pengembangan wisata tradisional di kabupatennya sangat terbuka.

"Sangat terbuka antara lain dengan pengembangan `home stay" bercorak tradisional," ujar Baramuli ketika menghadiri pertemuan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Minahasa Utara, Kamis.

Di samping itu, katanya, kuliner dengan sajikan makanan lokal, spa dengan minyak atau krim dari bahan-bahan alami, salon kecantikan, pijat tradisional dan sebagainya.

Dikatakannya bahwa konsep tradisional sangat diincar turis lokal maupun macanegara.

"Jiwa entrepreneurhip terlebih dahulu harus dilatih. Wsiata tradisional sangat menarik bagi turis asing, tapi juga membutuhkan modal yang tidak terlalu besar," tambahnya.

Hadirnya fasilitas itu, akan menunjang pariwisata Minahasa Utara yang selama ini dikenal dengan pesona wisata alam dan budaya. Hanya menurut dia, karakter alam yang luar biasa tidak dapat berdiri sendiri sebagai suguhan pariwisata yang menjual.


"Keramahtamahan warga, cara menyambut tamu dari luar juga harus diperhatikan. Begitupun dengan lingkungan. Kalau pantai bagus, tapi kalau sampah banyak itu tentu tidak indah," sambung Baramuli.

Sementara itu, Ketua DWP Minut Merry Rumambi Karaowan mengimbau warga untuk bergotong-royong menunjang visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara yaitu menjadikan Minut sebagai daerah tujuan wisata 2015.

Dalam pertemuan ini juga turut diisi dengan seminar yang dibawakan Candy Bastian Pengusaha Sulut di bidang pariwista laut, DR Pahlano Daud selaku Pemerhati Lingkungan, dan Yusuf Kalengkongan selaku Pemerhati Sosial Kemasyarakatan Sulut.

Pewarta : Oleh Melky Rudolf Tumiwa
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024