Manado (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen TNI Suharyanto, Sabtu, memantau lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Manado, dan mengunjungi para korban di tempat pengungsian dan memberikan bantuan.
Suharyanto yang didampingi Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw, Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Wawali, Richard Sualang, mengunjungi para korban di masjid Hidayatullah Cempaka Molas, kemudian ke perumahan relokasi Pandu Cerdas, dan menengok para pengungsi di Korem 131/Santiago.
Dalam kesempatan mengunjungi para korban bencana itu, kepala BNPB juga memberikan sumbangan. Sumbangan yang diberikan berupa kebutuhan pokok, seperti mie instan, minyak goreng sampai perlengkapan lainnya, seperti matras dan pakaian.
"Bersama pak gubernur, sudah kami meninjau ke tempat pengungsian. Memang banjir tahun ini sudah lebih kecil, karena pemerintah provinsi sudah melakukan mitigasi, tentu saja tidak bisa sekaligus. Bisa selesai masalah secara bertahaplah." kata Suharyanto, saat mengunjungi pengungsi di Manado.
Dia mengatakan, semua langkah mitigasi itu akan terus dilakukan tahun ini. Harapan pemerintah pusat dan provinsi, tahun depan jika hujan lagi, tidak terjadi banjir lagi kalaupun terjadi, dampaknya lebih kecil.
Mengenai warga yang menjadi korban bencana, dia mengatakan, pemerintah pusat mendapatkan informasi dan melihat kalau pemerintah provinsi dan kota betul-betul memastikan semua kebutuhan dasar hidupnya selama di pengungsian terpenuhi.
Dia menambahkan pemerintah pusat juga membawa bantuan lain. Dan para korban yang menjadi pengungsi yang tertimpa musibah, semua kebutuhannya serba terjamin.
"Mudah-mudahan airnya segera surut dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, pengungsi bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing," katanya.
Dia mengatakan, tahun depan apa yang perlu dilakukan, wali kota Manado sudah merencanakan, sehingga bisa mengurangi bahkan menghilangkan dampak hujan deras yakni bencana, dan pusat juga sudah mendorong adanya teknologi modifikasi cuaca.
Suharyanto yang didampingi Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw, Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Wawali, Richard Sualang, mengunjungi para korban di masjid Hidayatullah Cempaka Molas, kemudian ke perumahan relokasi Pandu Cerdas, dan menengok para pengungsi di Korem 131/Santiago.
Dalam kesempatan mengunjungi para korban bencana itu, kepala BNPB juga memberikan sumbangan. Sumbangan yang diberikan berupa kebutuhan pokok, seperti mie instan, minyak goreng sampai perlengkapan lainnya, seperti matras dan pakaian.
"Bersama pak gubernur, sudah kami meninjau ke tempat pengungsian. Memang banjir tahun ini sudah lebih kecil, karena pemerintah provinsi sudah melakukan mitigasi, tentu saja tidak bisa sekaligus. Bisa selesai masalah secara bertahaplah." kata Suharyanto, saat mengunjungi pengungsi di Manado.
Dia mengatakan, semua langkah mitigasi itu akan terus dilakukan tahun ini. Harapan pemerintah pusat dan provinsi, tahun depan jika hujan lagi, tidak terjadi banjir lagi kalaupun terjadi, dampaknya lebih kecil.
Mengenai warga yang menjadi korban bencana, dia mengatakan, pemerintah pusat mendapatkan informasi dan melihat kalau pemerintah provinsi dan kota betul-betul memastikan semua kebutuhan dasar hidupnya selama di pengungsian terpenuhi.
Dia menambahkan pemerintah pusat juga membawa bantuan lain. Dan para korban yang menjadi pengungsi yang tertimpa musibah, semua kebutuhannya serba terjamin.
"Mudah-mudahan airnya segera surut dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, pengungsi bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing," katanya.
Dia mengatakan, tahun depan apa yang perlu dilakukan, wali kota Manado sudah merencanakan, sehingga bisa mengurangi bahkan menghilangkan dampak hujan deras yakni bencana, dan pusat juga sudah mendorong adanya teknologi modifikasi cuaca.