Manado, 16/8 (AntaraSulut) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR.Sinyo Harry Sarundajang mengukuhkan 30 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Sulut yang akan bertugas menaikan bendera sang merah putih pada upacara Proklamasi Kemerdekaan RI ke-69 pada 17 Agustus 2014 di halaman kantor gubernur Sulut.

Menurut Sarundajang pengukuhan ini bermakna, bahwa Paskibraka berjiwa kesatria, satunya perkataan dan perbuatan, bertanggungjawab serta rela berkorban, dikutip Kabag Humas Setda Provinsi Sulut DR Jemmy Kumendong di Manado, Sabtu.

Pengukuhan Paskibraka itu berlangsung (15/8) di aula kantor gubernur dihadiri Wakil Gubernur Sulut DR. Djouhari Kansil MPd, Sekertaris Provinsi Sulut Ir. Siswa R Mokodongan, unsur Forkopimda, pejabat eselon II Pemprov, dan Pembina dan Pelatih Paskibraka di daerah itu.

Pada acara pengukuhan itu, Gubernur Sarundajang mengajak para paskibraka untuk berdoa, dan dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Putra Indonesia serta diakhiri ajakan Gubernur agar selaruh anggota paskibraka untuk mencium bendera merah putih.

Sementara itu, Kadis Diknas Sulut AG Kawatu SE MSi mengatakan, anggota Paskibraka Provinsi Sulut merupakan utusan dari Sekolah Menengah Atas dari Kabupaten/kota, masing-masing, mengutus peserta satu pasang, hanya Kabupaten Bolmong mengirimkan seorang putri, sementara Kota Manado mengutus 3 putra dan 2 putri.

Khusus utusan Kabupaten Kepulauan Sangihe, menurut mantan Kadis Sosial Provinsi, telah menjadi utusan Sulut ketingkat nasional.

Sedangkan tujuannya, Kawatu menjelaskan, untuk memupuk rasa kebangsaan dan kecintaan terhdap bangsa dan negara di kalangan generasi muda dengan mengikut sertakan pada peringatan hari-hari bersejarah nasional, serta untuk mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa dan negara yang berketahanan nasional, pengembang dan penerus nilai-nilai cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sekaligus mengembangkan sikap kepemimpinan disiplin dan tertib, tandan mantan Asisten Administrasi Umum Setda provinsi Sulut, demikian dikutip Kabag Humas Kumendong.



Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024