Manado, 14/8 (AntaraSulut) - Banjir yang melanda Kabupaten Bolaang Mongondouw (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara, tidak pengaruhi harga beras di daerah tersebut.

"Kabupaten Bolmong merupakan daerah sentra produksi beras, namun banjir yang terjadi disana saat ini, belum pengaruhi harga beras di sentra perdagangan pasar Kota Manado dan sekitarnya," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Hanny Wajong, di Manado, Kamis.

Hanny mengatakan, jika terjadi kendala produksi maupun transportasi dari Bolmong untuk mendistribusikan beras ke Kota Manado dan sekitarnya, masih bisa dibantu dari daerah lain seperti Kabupaten Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan.

"Saat ini harga beras di sentra perdagangan pasar tradisional di Kota Manado masih normal yakni Rp9.000 per kilogram," kata Hanny.

Pemerintah, katanya, akan terus memantau dan mengawasi pergerakan kebutuhan pokok yang satu ini agar tetap stabil dan stok terjaga dengan baik.

Kepala Perum Bulog Divre Sulut Yayan Suparyan mengatakan stok beras di Sulut mencukupi ketahanan pangan hingga enam bulan kedepan atau Februari 2015.

"Stok beras yang tersebar di beberapa gudang Bulog di Sulut mencukupi kebutuihan hingga bulan Februari 2015," kata Yayan.

Jadi, kata Yayan, masyarakat tidak perlu khawatir karena beras��di gudang Bulog tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya bagi penerima beras miskin (raskin).

Kesiapan stok beras Bulog tersebut selain untuk memenuhi alokasi beras masyarakat miskin (Raskin) dan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) bila terjadi bencana alam dan bencana kemanusiaan lainnya, kata Yayan.

Hujan yang mengguyur Kabupaten Bolmong di pekan ini, membuat daerah itu mengalami banjir, sehingga warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024