Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) menyatakan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat yang terukur di tahun 2023 ini.
"Sehingga rapat koordinasi dan penandatanganan perjanjian kinerja bagi para Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota se-Sulawesi Utara sangat penting untuk dilakukan mengingat kualitas layanan kepada masyarakat," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe didampingi Kabag TU Basri Saenong, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan, perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi, kepada yang lebih rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan disertai dengan indikator kinerja yang terukur dan jelas.
Kakanwil meminta agar perjanjian kinerja yang telah ditandatangani tidak hanya sekedar acara seremonial belaka tetapi harus sungguh-sungguh dipahami dan dilaksanakan serta terus dievaluasi secara berkala.
Sehingga, katanya, tidak hanya menghasilkan out put dan outcome tetapi juga mendatangkan benefit atau asas kemanfaatan bagi masyarakat yang dilayani.
Dia menjelaskan pahami perjanjian kinerja secara tuntas serta regulasi yang melandasinya serta dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan terus dievaluasi sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani.
Ia mengatakan perjanjian kinerja berkaitan langsung dengan sasaran kinerja pegawai (SKP) untuk mencapai target kinerja yang telah direncanakan sejak awal tahun.
Karena itu, para pejabat yang telah menandatangani perjanjian kinerja diminta untuk serius mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dengan semangat lima nilai budaya kerja Kementerian Agama yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan, demikian Sarbin Sehe.
"Sehingga rapat koordinasi dan penandatanganan perjanjian kinerja bagi para Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota se-Sulawesi Utara sangat penting untuk dilakukan mengingat kualitas layanan kepada masyarakat," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe didampingi Kabag TU Basri Saenong, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan, perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi, kepada yang lebih rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan disertai dengan indikator kinerja yang terukur dan jelas.
Kakanwil meminta agar perjanjian kinerja yang telah ditandatangani tidak hanya sekedar acara seremonial belaka tetapi harus sungguh-sungguh dipahami dan dilaksanakan serta terus dievaluasi secara berkala.
Sehingga, katanya, tidak hanya menghasilkan out put dan outcome tetapi juga mendatangkan benefit atau asas kemanfaatan bagi masyarakat yang dilayani.
Dia menjelaskan pahami perjanjian kinerja secara tuntas serta regulasi yang melandasinya serta dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan terus dievaluasi sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani.
Ia mengatakan perjanjian kinerja berkaitan langsung dengan sasaran kinerja pegawai (SKP) untuk mencapai target kinerja yang telah direncanakan sejak awal tahun.
Karena itu, para pejabat yang telah menandatangani perjanjian kinerja diminta untuk serius mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dengan semangat lima nilai budaya kerja Kementerian Agama yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan, demikian Sarbin Sehe.