Minahasa (ANTARA) -
Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I menyebutkan revitalisasi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, akan dilakukan secara bertahap.
"Revitalisasi yang dilakukan penting untuk menjaga kelestarian danau ini," kata Kepala BWSS I, I Komang Sudana, di Manado, Kamis.
Pada tahun lalu, kata dia, program revitalisasi danau yang menjadi sumber air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), aktivitas pertanian dan perikanan, serta kebutuhan masyarakat dianggarkan sebesar Rp200 miliar.
Selain dimanfaatkan untuk sektor pertanian dan perikanan, Danau Tondano juga menjadi penyokong sektor pariwisata di kabupaten tersebut.
Namun, menurut dia, anggaran yang diplot untuk membangun talud di pinggiran danau tersebut tidak terserap maksimal karena klaim kepemilikan lahan oleh masyarakat yang ada di sekitar danau.
"Masalah lahan pada tahun lalu menyebabkan serapan anggaran dari dana yang diplot hanya sekitar Rp38 miliar," katanya.
Dia mengatakan, program revitalisasi Danau Tondano tidak cukup hanya satu tahun anggaran, sehingga harus dilakukan secara bertahap.
"Revitalisasi danau ini masuk program prioritas, dilakukan secara bertahap. Mungkin bisa sampai tahun 2025 mendatang, karena masalah lahan harus diselesaikan," ujarnya.
Komang berharap masyarakat mendukung program revitalisasi ini sehingga keberlangsungan danau terjaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Ke depan, selain program revitalisasi ada juga program untuk pengangkatan gulma yang menutupi permukaandanau. Perkembangan gulma ini terus meningkat sehingga memerlukan penanganan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BWSS: Revitalitasi Danau Tondano dilakukan bertahap
Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I menyebutkan revitalisasi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, akan dilakukan secara bertahap.
"Revitalisasi yang dilakukan penting untuk menjaga kelestarian danau ini," kata Kepala BWSS I, I Komang Sudana, di Manado, Kamis.
Pada tahun lalu, kata dia, program revitalisasi danau yang menjadi sumber air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), aktivitas pertanian dan perikanan, serta kebutuhan masyarakat dianggarkan sebesar Rp200 miliar.
Selain dimanfaatkan untuk sektor pertanian dan perikanan, Danau Tondano juga menjadi penyokong sektor pariwisata di kabupaten tersebut.
Namun, menurut dia, anggaran yang diplot untuk membangun talud di pinggiran danau tersebut tidak terserap maksimal karena klaim kepemilikan lahan oleh masyarakat yang ada di sekitar danau.
"Masalah lahan pada tahun lalu menyebabkan serapan anggaran dari dana yang diplot hanya sekitar Rp38 miliar," katanya.
Dia mengatakan, program revitalisasi Danau Tondano tidak cukup hanya satu tahun anggaran, sehingga harus dilakukan secara bertahap.
"Revitalisasi danau ini masuk program prioritas, dilakukan secara bertahap. Mungkin bisa sampai tahun 2025 mendatang, karena masalah lahan harus diselesaikan," ujarnya.
Komang berharap masyarakat mendukung program revitalisasi ini sehingga keberlangsungan danau terjaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Ke depan, selain program revitalisasi ada juga program untuk pengangkatan gulma yang menutupi permukaandanau. Perkembangan gulma ini terus meningkat sehingga memerlukan penanganan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BWSS: Revitalitasi Danau Tondano dilakukan bertahap