Manado, 30/7 (AntaraSulut) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meminta perbankan yang beraktivitas di daerah tersebut agar tidak takut membiayai industri kecil menengah (IKM) agar usahanya lebih meningkat.

"Masih banyak perbankan yang ragu dalam memberikan kredit ke IKM di Sulut. Padahal IKM ini yang mampu bertahan saat krisis melanda," kata Kepala Bidang Fasilitasi dan Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Alwy Pontoh di Manado, Rabu.

Pemerintah, katanya, akan terus meyakinkan perbankan agar menyalurkan kredit ke IKM karena tidak semua usaha kecil memiliki masalah dalam pengembalian pinjaman.

Banyak IKM yang sudah berhasil, namun membutuhkan sejumlah dana dalam mengembangkan usahanya, sehingga membutuhkan sentuhan dari dunia perbankan.

"Bank jangan takut menyalurkan kredit ke IKM karena mereka difasilitasi oleh pemerintah sehingga dijamin tidak akan bermasalah dalam pengembalian pinjaman," katanya.

Memang, katanya, bank harus penuh dengan kehati-hatian dalam pemberian kredit karena itu merupakan dana masyarakat yang disimpan, sehingga sangat selektif dalam penyaluran kredit.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulut Luctor Tapiheru mengatakan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulut hingga posisi Maret 2014 mencapai Rp7,10 triliun.

"Kredit UMKM ini mengalami pertumbuhan sebesar 9,86 persen dari posisi yang sama tahun 2013 sebesar Rp6,46 triliun menjadi Rp7,10 triliun tahun ini," kata Luctor.

Peningkatan penyaluran kredit UMKM, menandakan bahwa perbankan memberikan perhatian penuh pada sektor riil.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kata Luctor, realisasi kredit UMKM tumbuh sebesar 2,31 persen dari Rp6,94 triliun menjadi Rp7,10 triliun.

Dijelaskannya, penyaluran terbanyak tetap pada usaha menengah yang mencapai Rp3,38 triliun atau tumbuh 13,92 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,97 triliun.

Sementara usaha kecil, katanya, mencapai Rp2,33 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya turun 3 persen dan dibandingkan bulan sebelumnya tumbuh 0,75 persen.

"Ada penurunan di kredit usaha kecil dikarenakan banyak usahanya sudah beralih ke menengah sehingga pembiayaannya juga sudah lebih besar," jelas Luctor.

Untuk usaha mikro sebesar Rp1,38 triliun atau tumbuh 27,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,08 triliun dan tumbuh 1,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya hanya Rp1,36 Triliun.

Lebih lanjut dikatakannya, Sulut sangat potensial bagi perkembangan UMKM. Setiap tahun, jumlah UMKM di Sulut mengalami peningkatan rata-rata di atas 30 persen.


Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024