Sangihe, Sulut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara meminta semua lurah dan kepala desa (kades) agar terus meningkatkan kesiapsiagaan akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah itu, akhir tahun 2022.
"Kami minta kepada semua camat dan lurah serta kapitalaung atau kades agar terus siaga terhadap kondisi wilayah akibat cuaca ekstrem saat ini," kata Kepala BPBD Sangihe Wandu Labesi di Tahuna, Senin.
Dia mengatakan Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini setiap hari diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat memicu banjir serta longsor.
"Saat ini wilayah Kabupaten Sangihe sedang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sehingga harus diwaspadai oleh masyarakat," kata dia.
Kesiapsiagaan pemerintah kelurahan serta kampung dan masyarakat diperlukan guna memitigasi dampak cuaca ekstrem saat ini yang bisa saja menimbulkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang, gelombang pasang tinggi, dan meluapnya air sungai.
Terhadap potensi bencana seperti itu, BPBD meminta pemerintah kelurahan dan kampung menyiapkan langkah pencegahan, di antaranya meningkatkan sosialisasi, komunikasi dan upaya mitigasi kepada masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah rawan bencana.
Penjabat Bupati Sangihe Rinny Tamuntuan melalui surat edaran nomor 360/43/3056 meminta kepada para camat dan lurah serta kapitalaung di daerah itu, melaksanakan pemeliharaan, perbaikan, dan normalisasi aliran sungai, daerah tampungan air serta drainase beserta fasilitas penunjang lainnya.
Kepada masyarakat diminta untuk tetap siaga dan mengurangi aktivitas di wilayah rawan bencana.
"Masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai serta lereng bukit agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana," kata dia.
Semua camat dan lurah serta kapitalaung, diminta meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait, seperti TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial, dan relawan menghadapi ancaman bencana.
"Kami minta kepada semua camat dan lurah serta kapitalaung atau kades agar terus siaga terhadap kondisi wilayah akibat cuaca ekstrem saat ini," kata Kepala BPBD Sangihe Wandu Labesi di Tahuna, Senin.
Dia mengatakan Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini setiap hari diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat memicu banjir serta longsor.
"Saat ini wilayah Kabupaten Sangihe sedang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sehingga harus diwaspadai oleh masyarakat," kata dia.
Kesiapsiagaan pemerintah kelurahan serta kampung dan masyarakat diperlukan guna memitigasi dampak cuaca ekstrem saat ini yang bisa saja menimbulkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang, gelombang pasang tinggi, dan meluapnya air sungai.
Terhadap potensi bencana seperti itu, BPBD meminta pemerintah kelurahan dan kampung menyiapkan langkah pencegahan, di antaranya meningkatkan sosialisasi, komunikasi dan upaya mitigasi kepada masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah rawan bencana.
Penjabat Bupati Sangihe Rinny Tamuntuan melalui surat edaran nomor 360/43/3056 meminta kepada para camat dan lurah serta kapitalaung di daerah itu, melaksanakan pemeliharaan, perbaikan, dan normalisasi aliran sungai, daerah tampungan air serta drainase beserta fasilitas penunjang lainnya.
Kepada masyarakat diminta untuk tetap siaga dan mengurangi aktivitas di wilayah rawan bencana.
"Masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai serta lereng bukit agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana," kata dia.
Semua camat dan lurah serta kapitalaung, diminta meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait, seperti TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial, dan relawan menghadapi ancaman bencana.