Sangihe, Sulut (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Handry Pasandaran mengatakan sebanyak 51 penderita Human Immunodeficiency Virus atau HIV di daerah itu menjalani pengobatan secara rutin.
"Sampai saat ini ada 51 penderita HIV yang rutin menjalani pengobatan di Sangihe," kata Handry Pasansaran di Tahuna, Sabtu (3/12).
Menurut dia, 51 orang tersebut secara rutin mengkonsumsi obat yang diberikan secara gratis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe.
"Berdasarkan catatan petugas, sebanyak 51 penderita HIV secara rutin mengambil obat yang kami siapkan di Kantor Dinas Kesehatan," kata dia.
Ia menjelaskan HIV merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 yang ada di dalam tubuh.
Menurut dia, penderita HIV pada umumnya mengalami flu ringan pada 2-6 minggu pertama setelah terinfeksi HIV. Namun pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui terinfeksi HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh.
"Pemeriksaan untuk mendeteksi dini apakah terinfeksi virus HIV atau tidak, dan 51 orang yang ada di Sangihe dengan kesadaran sendiri melalukan pemeriksaan sehingga mendapat penanganan obat secara rutin," katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Sangihe Jopy Thungari meminta masyarakat agar tidak menjauhi penderita HIV.
"Penderita HIV jangan dikucilkan sebab penularan penyakit itu melalui hubungan seksual bebas dan jarum suntik yang terkontaminasi darah orang terinfeksi HIV," kata Jopy Thungari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Sangihe: 51 penderita HIV jalani pengobatan rutin
"Sampai saat ini ada 51 penderita HIV yang rutin menjalani pengobatan di Sangihe," kata Handry Pasansaran di Tahuna, Sabtu (3/12).
Menurut dia, 51 orang tersebut secara rutin mengkonsumsi obat yang diberikan secara gratis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe.
"Berdasarkan catatan petugas, sebanyak 51 penderita HIV secara rutin mengambil obat yang kami siapkan di Kantor Dinas Kesehatan," kata dia.
Ia menjelaskan HIV merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 yang ada di dalam tubuh.
Menurut dia, penderita HIV pada umumnya mengalami flu ringan pada 2-6 minggu pertama setelah terinfeksi HIV. Namun pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui terinfeksi HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh.
"Pemeriksaan untuk mendeteksi dini apakah terinfeksi virus HIV atau tidak, dan 51 orang yang ada di Sangihe dengan kesadaran sendiri melalukan pemeriksaan sehingga mendapat penanganan obat secara rutin," katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Sangihe Jopy Thungari meminta masyarakat agar tidak menjauhi penderita HIV.
"Penderita HIV jangan dikucilkan sebab penularan penyakit itu melalui hubungan seksual bebas dan jarum suntik yang terkontaminasi darah orang terinfeksi HIV," kata Jopy Thungari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Sangihe: 51 penderita HIV jalani pengobatan rutin