Manado, 18/6 (AntaraSulut) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) mengedukasi tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 kepada mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Mahasiswa dan semua yang terkait di dalamnya harus memahami era pasar bebas ASEAN yang nantinya akan diberlakukan pada tahun 2015," kata Sekretaris Dirjen Kementerian Perdagangan RI Syaffrudin Yahya di Manado, Rabu.

Dunia pendidikan, katanya, harus memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan kualitas sumber daya yang ada serta produk yang dihasilkan sehingga mampu bersaing dengan negara-negara di ASEAN.

"Kita memiliki sumber daya alam yang baik, kita juga harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk bisa memanfaatkan potensi sumber daya alam yang besar tersebut. Inilah gunanya mahasiswa belajar untuk meningkatkan kualitas SDM. Apalagi sudah jauh-jauh hari sudah disepakati, pada 2015 akan ada pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),� katanya.

Syaffrudin mengatakan, nantinya tidak ada batasan lagi, dimana orang Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura dan lainnya boleh berusaha di Indonesia, dokter-dokter mereka bisa membuka praktek di sini.

�Kalau mereka bisa memberikan pelayanan lebih baik, maka masyarakat akan lebih memilih ke sana dan kita hanya akan jadi penonton. Oleh karena itu, kita harus tingkatkan SDM kita. Jadi, mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kualitas SDM-nya. Kalau tidak mau belajar, maka akan jadi penonton pada MEA 2015,� katanya.

Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Unsrat Manado, David A Kaligis mengatakan adik-adik mahasiswa harus belajar cerdas sehingga mampu menghasilkan kualitas SDM yang siap bersaing saat MEA nanti.

Katanya, semua bidang ilmu, sangat diperlukan di dunia usaha baik pemerintahan maupun swasta, namun perlu ditonjolkan kualitas mahasiswa melalui pendidikan.

Contohnya, dalam bidang pariwisata sangat banyak ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan, sehingga itu bisa menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan saat MEA.

Selain mahasiswa, para dosen, pegawai di dunia akademisi, harus siap juga dalam memasuki pasar bebas ASEAN ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Olvie Atteng mengatakan pemerintah akan terus mensosialisasikan dan mendorong agar saat MEA diberlakukan, masyarakat Sulut sudah siap.

"Selain pendidikan juga dunia usaha yang terus digenjot untuk meningkatkan kualitasa produk dan jasa, agar kita bukan saja menjadi penonton di daerah sendiri," jelas Olvie.***1***


Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024