Manado (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa terus meningkatkan literasi politik yang sehat kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula, di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
"Kami melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemilih pemula agar melek politik dan menggunakan hak suara pada Pemilu 2024," kata Ketua KPU Kabupaten Minahasa Lord Arthur Malonda melalui Koordinator Divisi Sosialisasi, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Minahasa Peter Mawikere di Manado, Jumat.
Setiap kesempatan, baik secara institusi maupun pribadi, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula dan anak muda mengenai pentingnya pemahaman akan dunia politik.
"Dalam waktu dekat sosialisasi ini akan makin ditingkatkan untuk dorong partisipasi politik kaum muda usia 17—27 tahun," kata Peter.
Peter menjelaskan bahwa pemilih pemula setiap tahun terus meningkat karena ada begitu banyak anak muda yang mencapai usia dewasa atau sudah memiliki hak pilih.
Kesempatan ini, menurut dia, yang dimanfaatkan oleh KPU agar mereka gunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
Oleh karena itu, pihaknya memandang penting menginformasikan kepada mereka mengenai jadwal pelaksanaan pilkada, cara mencoblos surat suara, menjadi pemilih berdaulat, serta pentingnya menjadi pemilih cerdas dengan cara memahami visi dan misi, program, dan rekam jejak calon peserta pemilu.
Pemilih pemula ini, kata dia, perlu didorong untuk antusias datang ke tempat pemungutan suara (TPS) guna memilih calon-calon pemimpin sesuai dengan aspirasinya.
Selain mengajak mereka agar tidak golput, lanjut dia, di sisi lain mereka diingatkan tidak termakan ajakan politik uang.
"Kami mengajak mereka agar bisa memilih dengan hati nurani masing-masing," ujarnya.
"Kami melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemilih pemula agar melek politik dan menggunakan hak suara pada Pemilu 2024," kata Ketua KPU Kabupaten Minahasa Lord Arthur Malonda melalui Koordinator Divisi Sosialisasi, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Minahasa Peter Mawikere di Manado, Jumat.
Setiap kesempatan, baik secara institusi maupun pribadi, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula dan anak muda mengenai pentingnya pemahaman akan dunia politik.
"Dalam waktu dekat sosialisasi ini akan makin ditingkatkan untuk dorong partisipasi politik kaum muda usia 17—27 tahun," kata Peter.
Peter menjelaskan bahwa pemilih pemula setiap tahun terus meningkat karena ada begitu banyak anak muda yang mencapai usia dewasa atau sudah memiliki hak pilih.
Kesempatan ini, menurut dia, yang dimanfaatkan oleh KPU agar mereka gunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
Oleh karena itu, pihaknya memandang penting menginformasikan kepada mereka mengenai jadwal pelaksanaan pilkada, cara mencoblos surat suara, menjadi pemilih berdaulat, serta pentingnya menjadi pemilih cerdas dengan cara memahami visi dan misi, program, dan rekam jejak calon peserta pemilu.
Pemilih pemula ini, kata dia, perlu didorong untuk antusias datang ke tempat pemungutan suara (TPS) guna memilih calon-calon pemimpin sesuai dengan aspirasinya.
Selain mengajak mereka agar tidak golput, lanjut dia, di sisi lain mereka diingatkan tidak termakan ajakan politik uang.
"Kami mengajak mereka agar bisa memilih dengan hati nurani masing-masing," ujarnya.