Manado (ANTARA) - Rapat perdana Pengurus Kaum Bapak Katolik Keuskupan Manado(KBK-KM)periode 2022-2026 berlangsung di Lotus Resort Mokupa, Tombariri, Minahasa, Sulawesi Utara, menyepakati pelaksanaan rapat kerja(Raker) yakni pada 25 Februari 2023 di Paroki St Theodorus Kaaruyen, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo
“Untuk waktu pelaksanaan Raker pada hari Sabtu 25 Februari 2023, dengan peserta seluruh pengurus KBK-KM, KSB KBK Kevikepan dan Paroki,” kata Ketua I KBK-KM, Charles Ngangi saat memimpin rapat didampingi Ketua 2, Harold Pratasik, Sekretaris Umum, Jimmy VN Pandelaki, Bendahara Umum Reiner Dondokambey dan Bendahara Christofel Victor Tinangon di Mokupa, Jumat.
Rapat perdana setelah dilantik dua pekan silam, dibuka pelaksanaannya oleh Ketua Umum KBK-KM Edwin L Kindangen.
"Ada sejumlah hal yang menjadi fokus bahasan rapat perdana kita pada hari ini, yakni koordinasi pembagian tugas atau job discription , serta rencana pelaksanaan Rapat Kerja atau Raker KBK Keuskupan Manado,” papar Kindangen.
Selain menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan Raker, rapat perdana itu juga menentukan kepanitiaan yang akan mengurus event tersebut.
“Untuk Panitia Pengarah adalah Ketua 1 dan Biro Organisasi, sedangkan Panitia Pelaksana adalah Ketua 5 Handoyo Sugiharto,” ujar Ngangi.
Rapat kerja KBK KM (1)
Agenda pembahasan selanjutnya adalah koordinasi pembagian tugas antara para ketua dan biro-biro serta lembaga yang ada di jajaran kepengurusan. Juga tugas Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Bendahara.
“Dari Biro Organisasi akan menyelaraskan beberapa hal termasuk pengkalimatan yang ada dalam Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga, serta membuat pedoman organisasi,” ujar Koordinator Biro Organisasi Ferlansius Pangalila.
Dalam rapat itu juga dibahas tentang ketentuan penyematan pin KBK bagi anggota yang meninggal dunia, juga bentuk penghormatan pada mereka yang berjasa pada organisasi.
Terkait program kerja nantinya akan dibahas pada Raker, namun Iroth yang membidangi Media Center dan Hubmas memberikan beberapa bocoran sekaligus gambaran umum program di bidangnya.
“Bagaimana mengelola arus informasi, siapa dari Pengurus KBK Keuskupan Manado yang berwenang memberikan keterangan resmi, serta sejumlah hal lainnya menjadi perhatian kami di bidang ini,” ujar Iroth.
Menyambung penyampaian tersebut, Koordinator Biro Media Center dan Hubmas Guido Merung menyampaikan, pihaknya akan merampungkan draft program kerja yang akan dibahas dalam Raker nanti.
“Beberapa poin penting antara lain pelatihan mengelola media massa serta media sosial, termasuk meluncurkan website milik KBK Keuskupan Manado,” ujar Guido Merung yang juga Kepala Biro LKBN Antara Sulut ini.
Rapat kerja KBK KM (1)
Dalam rapat perdana itu juga, Pastor Moderator KBK Keuskupan Manado RD Damianus Yangko Alo dan kalangan penasehat awam seperti Joseph Th Pati, Joost Tambajong dan Rodrigo Elias ikut memberikan saran, pendapat serta arahan.
“Kita berharap apa yang menjadi pembahasan ini semakin memperkuat peran KBK Keuskupan Manado ke depan,” ungkap Joost Tambajong.
Rapat yang dimulai sekitar pukul 15.30 Wita dan berakhir pukul 18.30 Wita ini dipenuhi nuansa kekeluargaan, meski pembahasan cukup serius dan alot.
Tampak hadir para Pengurus KBK Keuskupan Manado yang berasal dari berbagai paroki serta beragam profesi. Semua hadir dengan komitmen membangun KBK Keuskupan Manado.
“Untuk waktu pelaksanaan Raker pada hari Sabtu 25 Februari 2023, dengan peserta seluruh pengurus KBK-KM, KSB KBK Kevikepan dan Paroki,” kata Ketua I KBK-KM, Charles Ngangi saat memimpin rapat didampingi Ketua 2, Harold Pratasik, Sekretaris Umum, Jimmy VN Pandelaki, Bendahara Umum Reiner Dondokambey dan Bendahara Christofel Victor Tinangon di Mokupa, Jumat.
Rapat perdana setelah dilantik dua pekan silam, dibuka pelaksanaannya oleh Ketua Umum KBK-KM Edwin L Kindangen.
"Ada sejumlah hal yang menjadi fokus bahasan rapat perdana kita pada hari ini, yakni koordinasi pembagian tugas atau job discription , serta rencana pelaksanaan Rapat Kerja atau Raker KBK Keuskupan Manado,” papar Kindangen.
Selain menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan Raker, rapat perdana itu juga menentukan kepanitiaan yang akan mengurus event tersebut.
“Untuk Panitia Pengarah adalah Ketua 1 dan Biro Organisasi, sedangkan Panitia Pelaksana adalah Ketua 5 Handoyo Sugiharto,” ujar Ngangi.
Agenda pembahasan selanjutnya adalah koordinasi pembagian tugas antara para ketua dan biro-biro serta lembaga yang ada di jajaran kepengurusan. Juga tugas Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Bendahara.
“Dari Biro Organisasi akan menyelaraskan beberapa hal termasuk pengkalimatan yang ada dalam Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga, serta membuat pedoman organisasi,” ujar Koordinator Biro Organisasi Ferlansius Pangalila.
Dalam rapat itu juga dibahas tentang ketentuan penyematan pin KBK bagi anggota yang meninggal dunia, juga bentuk penghormatan pada mereka yang berjasa pada organisasi.
Terkait program kerja nantinya akan dibahas pada Raker, namun Iroth yang membidangi Media Center dan Hubmas memberikan beberapa bocoran sekaligus gambaran umum program di bidangnya.
“Bagaimana mengelola arus informasi, siapa dari Pengurus KBK Keuskupan Manado yang berwenang memberikan keterangan resmi, serta sejumlah hal lainnya menjadi perhatian kami di bidang ini,” ujar Iroth.
Menyambung penyampaian tersebut, Koordinator Biro Media Center dan Hubmas Guido Merung menyampaikan, pihaknya akan merampungkan draft program kerja yang akan dibahas dalam Raker nanti.
“Beberapa poin penting antara lain pelatihan mengelola media massa serta media sosial, termasuk meluncurkan website milik KBK Keuskupan Manado,” ujar Guido Merung yang juga Kepala Biro LKBN Antara Sulut ini.
Dalam rapat perdana itu juga, Pastor Moderator KBK Keuskupan Manado RD Damianus Yangko Alo dan kalangan penasehat awam seperti Joseph Th Pati, Joost Tambajong dan Rodrigo Elias ikut memberikan saran, pendapat serta arahan.
“Kita berharap apa yang menjadi pembahasan ini semakin memperkuat peran KBK Keuskupan Manado ke depan,” ungkap Joost Tambajong.
Rapat yang dimulai sekitar pukul 15.30 Wita dan berakhir pukul 18.30 Wita ini dipenuhi nuansa kekeluargaan, meski pembahasan cukup serius dan alot.
Tampak hadir para Pengurus KBK Keuskupan Manado yang berasal dari berbagai paroki serta beragam profesi. Semua hadir dengan komitmen membangun KBK Keuskupan Manado.