Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Minahasa melakukan Vaksinasi human papillomavirus (HPV) kepada siswa perempuan sekolah dasar (SD) kelas lima dan kelas enam guna mencegah penyakit kanker serviks.
"Kami berharap vaksinasi HPV ini bisa diberikan kepada semua siswa perempuan di Minahasa," kata Bupati Minahasa Royke Roring, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan Vaksinasi human papillomavirus (HPV) penting diberikan untuk anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar untuk mencegah kanker serviks.
Kepala Sekolah SD GMIM Passo Kakas Barat Jenny Tigauw mengatakan vaksinasi ini baik diberikan untuk anak-anak sekolah dasar yang belum aktif melakukan aktivitas seksual.
Selain itu, katanya, anak memiliki sistem imunitas yang lebih baik dibandingkan orang dewasa. Vaksin HPV diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD dan diberikan sebanyak dua kali.
Petugas Medis Puskesman Kakas Barat dr Grace Sumendap mengatakan vaksin HPV termasuk pencegahan primer supaya seorang wanita tidak terinfeksi HPV dan belum lama ini ditetapkan pemerintah sebagai salah satu vaksinasi wajib bagi remaja.
"Vaksin HPV nantinya bermanfaat agar tubuh membentuk antibodi untuk melawan virus sehingga tidak sampai terinfeksi," kata Grace, usai memberikan suntikan kepada para siswa di SD GMIM Passo.
Vaksin ini bisa diberikan pada anak perempuan berusia 10-45 tahun yang belum aktif berhubungan seksual.
Dosis pada mereka yang berusia 10-13 tahun yakni dua kali yakni pada bulan 0 dan bulan ke-6. Sementara untuk perempuan berusia 13 tahun ke atas, disarankan pemberiannya tiga dosis yakni bulan ke-0, bulan 1 atau 2 dan bulan ke-6.
Sementara itu, untuk perempuan yang telah aktif berhubungan seksual, vaksin HPV bisa disuntikkan bila individu belum terinfeksi HPV dan tidak menderita kanker serviks sebelum mendapat vaksin.
Kementerian Kesehatan telah memasukkan vaksin HPV sebagai vaksin wajib dalam program imunisasi nasional, menargetkan siswa perempuan kelas 5 dan 6 SD/sederajat.
"Kami berharap vaksinasi HPV ini bisa diberikan kepada semua siswa perempuan di Minahasa," kata Bupati Minahasa Royke Roring, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan Vaksinasi human papillomavirus (HPV) penting diberikan untuk anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar untuk mencegah kanker serviks.
Kepala Sekolah SD GMIM Passo Kakas Barat Jenny Tigauw mengatakan vaksinasi ini baik diberikan untuk anak-anak sekolah dasar yang belum aktif melakukan aktivitas seksual.
Selain itu, katanya, anak memiliki sistem imunitas yang lebih baik dibandingkan orang dewasa. Vaksin HPV diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD dan diberikan sebanyak dua kali.
Petugas Medis Puskesman Kakas Barat dr Grace Sumendap mengatakan vaksin HPV termasuk pencegahan primer supaya seorang wanita tidak terinfeksi HPV dan belum lama ini ditetapkan pemerintah sebagai salah satu vaksinasi wajib bagi remaja.
"Vaksin HPV nantinya bermanfaat agar tubuh membentuk antibodi untuk melawan virus sehingga tidak sampai terinfeksi," kata Grace, usai memberikan suntikan kepada para siswa di SD GMIM Passo.
Vaksin ini bisa diberikan pada anak perempuan berusia 10-45 tahun yang belum aktif berhubungan seksual.
Dosis pada mereka yang berusia 10-13 tahun yakni dua kali yakni pada bulan 0 dan bulan ke-6. Sementara untuk perempuan berusia 13 tahun ke atas, disarankan pemberiannya tiga dosis yakni bulan ke-0, bulan 1 atau 2 dan bulan ke-6.
Sementara itu, untuk perempuan yang telah aktif berhubungan seksual, vaksin HPV bisa disuntikkan bila individu belum terinfeksi HPV dan tidak menderita kanker serviks sebelum mendapat vaksin.
Kementerian Kesehatan telah memasukkan vaksin HPV sebagai vaksin wajib dalam program imunisasi nasional, menargetkan siswa perempuan kelas 5 dan 6 SD/sederajat.