Manado (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa melakukan pemutakhiran data pemilih untuk mengantisipasi potensi pemilih ganda pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"KPU Minahasa rencana melakukan pemutakhiran data pemilih," kata Pelaksana harian (Plh) Ketua KPU Minahasa Rendy Suawa, di Manado, Sabtu.
Rendy menjelaskan untuk rencana pemutakhiran data pemilih KPU Minahasa akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang diperlukan untuk proses pemutakhiran pemilih seperti dinas Dukcapil dan Dinas Pendidikan.
Serta melayani laporan atau tanggapan terkait dengan daftar pemilih di Kabupaten Minahasa.
Dia menambahkan, akan melakukan self assessment daftar pemilih yang ada, untuk potensi pemilih tidak memenuhi syarat seperti meninggal atau potensi ganda.
Dia mengatakan juga akan mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemui dalam proses penyusunan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) sebagai langkah antisipasi pelaksanaan pemutakhiran data pemilih.
KPU tidak lagi melakukan pendataan dari nol setiap kali menyelenggarakan pemilu, karena data pemilih yang dihasilkan dalam metode berkelanjutan itu, akan dimutakhirkan secara berkala dan dapat digunakan setiap pemilu, baik presiden, legislatif maupun kepala daerah.
Pada prinsipnya metode yang diterapkan KPU adalah untuk memenuhi hak pilih setiap warga negara, kata dia.
"KPU Minahasa rencana melakukan pemutakhiran data pemilih," kata Pelaksana harian (Plh) Ketua KPU Minahasa Rendy Suawa, di Manado, Sabtu.
Rendy menjelaskan untuk rencana pemutakhiran data pemilih KPU Minahasa akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang diperlukan untuk proses pemutakhiran pemilih seperti dinas Dukcapil dan Dinas Pendidikan.
Serta melayani laporan atau tanggapan terkait dengan daftar pemilih di Kabupaten Minahasa.
Dia menambahkan, akan melakukan self assessment daftar pemilih yang ada, untuk potensi pemilih tidak memenuhi syarat seperti meninggal atau potensi ganda.
Dia mengatakan juga akan mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemui dalam proses penyusunan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) sebagai langkah antisipasi pelaksanaan pemutakhiran data pemilih.
KPU tidak lagi melakukan pendataan dari nol setiap kali menyelenggarakan pemilu, karena data pemilih yang dihasilkan dalam metode berkelanjutan itu, akan dimutakhirkan secara berkala dan dapat digunakan setiap pemilu, baik presiden, legislatif maupun kepala daerah.
Pada prinsipnya metode yang diterapkan KPU adalah untuk memenuhi hak pilih setiap warga negara, kata dia.