Manado (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado meningkatkan kemampuan personel dalam melakukan penyelamatan korban gedung runtuh melalui latihan penyelamatan di reruntuhan gedung.

Kepala Basarnas Manado Monce Brury, di Minahasa Utara, Kamis, mengatakan latihan ini melibatkan personel Basarnas Manado dan personel yang ada di pos-pos SAR.

" Semua orang tidak akan mengharapkan terjadi gempa yang mengakibatkan kerusakan- kerusakan gedung. Sebelum terjadi itu semua personel Basarnas Manado sudah siap baik dari segi peralatannya dan sumber daya manusia," katanya.

Latihan tersebut berlangsung selama tiga hari dari 29 September hingga 1 Oktober 2022 yang bertempat di Kantor Basarnas Manado, di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dan diikuti sebanyak 21 peserta.

Latihan ini meliputi 10 materi antara lain, materi misis urban SAR, bahan bangunan, struktur dan kerusakan, pemilihan struktur dan penandaan insarag, keselamatan operasi, TEA (Tool, Equipment and Accesoris), teknik mencari dan menemukan korban.

Kemudian mengangkat dan menstabilkan beban, teknik dan strategi penyelamatan, metode shoring, crust and compartement syndrome.
"Diharapkan dengan pelatihan ini, peserta mampu menangkap dan mengaplikasikannya pada saat terjadi gempa yang mengakibatkan gedung runtuh," katanya.

Pemberi materi langsung dari personel Basarnas Manado yang telah mengikuti diklat (CSSR) Colapse Structure Search And Rescue di balai diklat Basarnas di jonggol.
Monce Brury mengatakan latihan ini sangatlah penting untuk penyelamatan korban di gedung runtuh.

"Memang di Manado tidak signifikan terjadi gempa, akan tetapi Basarnas Manado siap apabila terjadi gempa di daerah lain untuk membantu," katanya.

Pemberi materi pada pelatihan itu langsung dari personel Basarnas Manado yang telah mengikuti diklat Colapse Structure Search And Rescue (CSSR) di Balai Diklat Basarnas di Jonggol.

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024