Manado (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) meningkatkan sebaran titik outlet penjualan Rumah Pangan Kita (RPK) guna menjaga ketahanan pangan di daerah tersebut.
"Kami menargetkan setiap desa maupun kelurahan akan memiliki RPK," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Ali Ahmad Najih di Manado, Sulut, Senin.
Ali menjelaskan saat ini Perum Bulog Sulutgo telah memiliki 2.000-an RPK yang tersebar di 15 kabupaten dan kota dan berharap akan terus bertambah.
Dengan demikian, katanya, jika RPK semakin dekat dengan masyarakat, maka pemenuhan kebutuhan pangan akan cepat didapatkan warga.
Dia mengatakan warga tidak perlu ke pasar tradisional atau swalayan untuk membeli kebutuhan pokok, tapi bisa langsung ke RPK dengan harga yang mengikuti mekanisme pasar dan bahkan ada yang lebih murah.
Bulog mengajak warga memanfaatkan RPK karena harga yang lebih terjangkau.
Ia menjelaskan RPK Bulog menyediakan beras medium dengan harga Rp8.300 per kilogram, daging beku Rp80 ribu per kilogram, serta gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu dengan harga yang mengikuti pasar, namun masih lebih terjangkau.
"Saya harap masyarakat bisa memanfaatkan RPK di sekitar tempat tinggal, karena bisa mengurangi biaya transpor jika hendak ke pasar," jelasnya.
Bulog, katanya, akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
Bagi masyarakat yang ingin berusaha, bisa membuka RPK, syarat yang diperlukan adalah fotokopi KTP, KK, dan rekomendasi dari RT/RW serta kepala desa (untuk kedai/toko).
Selain itu, pendaftar juga harus sudah memiliki lahan atau tempat usaha/outlet. Sedangkan untuk mereka yang tercatat sebagai koperasi, ormas, atau perusahaan, harus menyertakan SIUP, NPWP, dan keterangan domisili.
"Kami menargetkan setiap desa maupun kelurahan akan memiliki RPK," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Ali Ahmad Najih di Manado, Sulut, Senin.
Ali menjelaskan saat ini Perum Bulog Sulutgo telah memiliki 2.000-an RPK yang tersebar di 15 kabupaten dan kota dan berharap akan terus bertambah.
Dengan demikian, katanya, jika RPK semakin dekat dengan masyarakat, maka pemenuhan kebutuhan pangan akan cepat didapatkan warga.
Dia mengatakan warga tidak perlu ke pasar tradisional atau swalayan untuk membeli kebutuhan pokok, tapi bisa langsung ke RPK dengan harga yang mengikuti mekanisme pasar dan bahkan ada yang lebih murah.
Bulog mengajak warga memanfaatkan RPK karena harga yang lebih terjangkau.
Ia menjelaskan RPK Bulog menyediakan beras medium dengan harga Rp8.300 per kilogram, daging beku Rp80 ribu per kilogram, serta gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu dengan harga yang mengikuti pasar, namun masih lebih terjangkau.
"Saya harap masyarakat bisa memanfaatkan RPK di sekitar tempat tinggal, karena bisa mengurangi biaya transpor jika hendak ke pasar," jelasnya.
Bulog, katanya, akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
Bagi masyarakat yang ingin berusaha, bisa membuka RPK, syarat yang diperlukan adalah fotokopi KTP, KK, dan rekomendasi dari RT/RW serta kepala desa (untuk kedai/toko).
Selain itu, pendaftar juga harus sudah memiliki lahan atau tempat usaha/outlet. Sedangkan untuk mereka yang tercatat sebagai koperasi, ormas, atau perusahaan, harus menyertakan SIUP, NPWP, dan keterangan domisili.