Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Utara (Sulut) Erny Tumundo mengatakan sasaran penerima bantuan subsidi upah (BSU) sekitar 1,18 juta tenaga kerja di daerah tersebut.
"Saat ini di Sulut memiliki tenaga kerja yang bekerja di sektor formal 440.600 orang sedangkan informal sebanyak 746.470 orang," kata Erny, di Manado, Selasa.
Erny mengatakan data tenaga kerja formal di Sulut tersebut sudah termasuk ASN, TNI, Polri, BUMN, BUMD, pekerja/karyawan di badan usaha.
"Yang menjadi sasaran BSU yakni mereka bekerja dengan upah UMP ke bawah," katanya.
"Bagi ASN, TNI dan Polri tidak menerima BSU ini," kata Erny.
Penerima BSU, katanya, menggunakan data kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Erny menjelaskan mekanisme dan penyaluran sama dengan BSU tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini penyaluran BSU sudah ketiga kalinya," jelasnya.
Pemerintah pusat menyalurkan dana BSU yang akan diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan dengan bantuan Rp 600 ribu per orang.
Bantuan itu akan diberikan kepada 16 juta pekerja yang memiliki gaji Rp3,5 juta dengan total anggaran Rp9,6 triliun.
"Saat ini di Sulut memiliki tenaga kerja yang bekerja di sektor formal 440.600 orang sedangkan informal sebanyak 746.470 orang," kata Erny, di Manado, Selasa.
Erny mengatakan data tenaga kerja formal di Sulut tersebut sudah termasuk ASN, TNI, Polri, BUMN, BUMD, pekerja/karyawan di badan usaha.
"Yang menjadi sasaran BSU yakni mereka bekerja dengan upah UMP ke bawah," katanya.
"Bagi ASN, TNI dan Polri tidak menerima BSU ini," kata Erny.
Penerima BSU, katanya, menggunakan data kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Erny menjelaskan mekanisme dan penyaluran sama dengan BSU tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini penyaluran BSU sudah ketiga kalinya," jelasnya.
Pemerintah pusat menyalurkan dana BSU yang akan diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan dengan bantuan Rp 600 ribu per orang.
Bantuan itu akan diberikan kepada 16 juta pekerja yang memiliki gaji Rp3,5 juta dengan total anggaran Rp9,6 triliun.