Manado (ANTARA) - Pemerintah melakukan kolaborasi antardaerah guna menjaga agar inflasi tetap stabil di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

"Kolaborasi antardaerah sangat penting, sehingga jika terjadi peningkatan atau penurunan harga volatile food yang selalu memicu inflasi akan langsung diatasi," kata Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, di Bitung, Sulawesi Utara (Sulu), Kamis.

Hengky mengatakan isu inflasi ini menjadi prioritas guna mencegah masyarakat panik akibat kenaikan harga, sehingga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan bergerak lebih aktif.

Dia menjelaskan BBM juga menjadi pemicu inflasi, sehingga BBM bersubsidi harus lebih tepat sasaran kepada masyarakat tidak mampu, melaksanakan gerakan penghematan energi. Serta, katanya, melakukan gerakan tanam pangan cepat panen sehingga harga tetap terjaga di pasaran.

"Informasi dan data sangat dibutuhkan dalam penanganan ini," katanya.

Dia menjelaskan Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan COVID-19 dan bertahan secara ekonomi, sehingga tumbuh relatif cukup baik.

Namun, katanya, ada hal yang perlu diwaspadai yaitu ketidakmampuan negara-negara lain mengatasi pandemi COVID-19 yang bisa berdampak ke Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Asim Saputra mengatakan pada Agustus 2022 Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,37 persen karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,91 pada bulan Juli 2022 menjadi 111,50 pada Agustus 2022.

Penyumbang Inflasi terbesar pada  Agustus 2022 yaitu ikan calakang/ikan sisik sebesar 0,0829 persen.

"Sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah bawang merah sebesar 0,4137 persen," katanya.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024