Minahasa Tenggara (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara mulai mewaspadai terjadinya penyebaran virus cacar monyet, yang sudah masuk di Indonesia.
"Setelah adanya pengumuman dari Kementerian Kesehatan terkait adanya kasus cacar monyet di Indonesia, maka kami di daerah mulai meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Minahasa Tenggara Helni Ratuliu di Ratahan, Selasa.
Ia mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pencegahan, dan penanganan cacar monyet.
"Kami mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap melakukan pola hidup bersih dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Serta menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Selain itu kata Helni pihaknya akan melakukan pengawasan bagi masyarakat pelaku perjalanan, khususnya yang berasal dari luar negeri.
"Seperti kasus pertama yang diumumkan kementerian, pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri, dan terdeteksi terpapar cacar monyet," ujarnya.
Lebih lanjut kata Helni, pemerintah desa maupun kelurahan agar memantau setiap warga masyarakat yang baru melakukan perjalanan di luar negeri.
"Kami juga akan mengoptimalkan Puskesmas dan RSUD agar terus berkoordinasi dengan pemerintah desa atau kelurahan, jika ada gejala seperti cacar monyet akan langsung ditindaklanjuti," tandasnya.***3***
"Setelah adanya pengumuman dari Kementerian Kesehatan terkait adanya kasus cacar monyet di Indonesia, maka kami di daerah mulai meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Minahasa Tenggara Helni Ratuliu di Ratahan, Selasa.
Ia mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pencegahan, dan penanganan cacar monyet.
"Kami mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap melakukan pola hidup bersih dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Serta menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Selain itu kata Helni pihaknya akan melakukan pengawasan bagi masyarakat pelaku perjalanan, khususnya yang berasal dari luar negeri.
"Seperti kasus pertama yang diumumkan kementerian, pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri, dan terdeteksi terpapar cacar monyet," ujarnya.
Lebih lanjut kata Helni, pemerintah desa maupun kelurahan agar memantau setiap warga masyarakat yang baru melakukan perjalanan di luar negeri.
"Kami juga akan mengoptimalkan Puskesmas dan RSUD agar terus berkoordinasi dengan pemerintah desa atau kelurahan, jika ada gejala seperti cacar monyet akan langsung ditindaklanjuti," tandasnya.***3***