Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) menggelar North Sulawesi Investor Forum (NSIF) guna mendorong pertumbuhan investor di daerah tersebut.
"Kami harap kegiatan NSIF ini bisa memberikan dampak positif bagi investasi di Sulut," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat, dalam kegiatan North Sulawesi Investor Forum (NSIF), di Manado, Senin.
Arbonas mengatakan dalam forum ini bukan hanya mempertemukan para investor namun juga dengan pemerintah, dunia perbankan untuk sama-sama mencari solusi atas permasalahan investasi selama ini.
Harus diakui, katanya, ada regulasi-regulasi yang harus dipatuhi dalam berinvestasi. "Semoga pertemuan ini mendapatkan berbagai solusi dalam pertumbuhan investor di Sulut," katanya.
Dia mengatakan pemerintah bersama BI sejalan dalam menggerakkan perekonomian dengan mengoptimalkan investasi.
Ia mengatakan kolaborasi antara Pemprov Sulut dan BI bertujuan mengoptimalkan investasi sehingga perekonomian daerah bergerak naik.
Pemerintah berharap dapat memperoleh dukungan dari para investor agar berinvestasi di daerah ini, apalagi Sulut memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan dalam upaya percepatan dan perluasan kesejahteraan rakyat, pemerintah telah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur dasar pengembangan KEK.
Sehingga, katanya, investor akan semakin banyak yang berinvestasi di Sulut.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Franky Manumpil melaporkan bahwa kegiatan NSIF ini merupakan kerjasama dengan Bank Indonesia dan dihadiri oleh ratusan peserta baik investor, akademisi, perbankan, pelaku pariwisata dan unsur perangkat daerah dari 15 kabupaten dan kota.
Frangky mengatakan kegiatan ini dilakukan melalui tiga pendekatan yakni pertama sharing materi dengan membahas isu strategis untuk mendorong pemulihan yang lebih kuat dan ketahanan ekonomi.
Kemudian, kedua, katanya, dilaksanakan "coaching clinic"antara investor, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, dengan maksud mencari solusi hambatan kegiatan investasi di Sulut.
Ketiga, katanya, "capacity building" sebagai salah satu agenda side event G20, untuk mengajak seluruh aktor pembangunan untuk bergerak bersama demi mencapai pemulihan dunia yang lebih kuat dan berkelanjutan.
"Kami harap kegiatan NSIF ini bisa memberikan dampak positif bagi investasi di Sulut," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat, dalam kegiatan North Sulawesi Investor Forum (NSIF), di Manado, Senin.
Arbonas mengatakan dalam forum ini bukan hanya mempertemukan para investor namun juga dengan pemerintah, dunia perbankan untuk sama-sama mencari solusi atas permasalahan investasi selama ini.
Harus diakui, katanya, ada regulasi-regulasi yang harus dipatuhi dalam berinvestasi. "Semoga pertemuan ini mendapatkan berbagai solusi dalam pertumbuhan investor di Sulut," katanya.
Dia mengatakan pemerintah bersama BI sejalan dalam menggerakkan perekonomian dengan mengoptimalkan investasi.
Ia mengatakan kolaborasi antara Pemprov Sulut dan BI bertujuan mengoptimalkan investasi sehingga perekonomian daerah bergerak naik.
Pemerintah berharap dapat memperoleh dukungan dari para investor agar berinvestasi di daerah ini, apalagi Sulut memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan dalam upaya percepatan dan perluasan kesejahteraan rakyat, pemerintah telah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur dasar pengembangan KEK.
Sehingga, katanya, investor akan semakin banyak yang berinvestasi di Sulut.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Franky Manumpil melaporkan bahwa kegiatan NSIF ini merupakan kerjasama dengan Bank Indonesia dan dihadiri oleh ratusan peserta baik investor, akademisi, perbankan, pelaku pariwisata dan unsur perangkat daerah dari 15 kabupaten dan kota.
Frangky mengatakan kegiatan ini dilakukan melalui tiga pendekatan yakni pertama sharing materi dengan membahas isu strategis untuk mendorong pemulihan yang lebih kuat dan ketahanan ekonomi.
Kemudian, kedua, katanya, dilaksanakan "coaching clinic"antara investor, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, dengan maksud mencari solusi hambatan kegiatan investasi di Sulut.
Ketiga, katanya, "capacity building" sebagai salah satu agenda side event G20, untuk mengajak seluruh aktor pembangunan untuk bergerak bersama demi mencapai pemulihan dunia yang lebih kuat dan berkelanjutan.