Manado, 24/4 (AntaraSulut) - Pemerintah Kota Manado, Sulawesi Utara, meminta penjelasan resmi dari PT PLN wilayah Sulawesi Utara Tengah Gorontalo (Suluttenggo) karena pemadaman bergilir yang terus terjadi.

"Saya sudah bertemu dengan manajemen PT PLN Wilayah Suluttenggo dan menerima penjelasan resmi terkait pemadaman begilir tersebut," kata Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan di Manado, Kamis.

Harley mengatakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Manado, ia minta agar PLN memberikan jaminan akan segera mencari solusi bagi masalah tersebut, karena merugikan warga kota.

Berdasarkan jawaban yang disampaikan oleh pihak PLN, maka Harley menjelaskan kepada masyarakat mengenai kondisi yang terjadi di PLN Suluttengo.

Ia menyebutkan, sejumlah alasan yang disampaikan PLN yakni terjadinya kerusakan pasokan uap dari Pertamina di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong, sehingga kerjanya tidak maksimal berkurang sekitar 15 megawatt.

"Kemudian terjadinya kebakaran pada colt belt conveyor di PLTU swasta Molotabu Gorontalo menyebabkan berkurangnya pasokan 21 megawatt," katanya.

Bukan hanya itu, Harley mengatakan, PLN juga mengatakan terjadi kerusakan pada peralatan penangkap debu di PLTU Amurang sehingga pasokan listrik berkruang 25 megawatt, lalu gangguan di mesin sewa Lopana dan Gorontalo menyebabkan terganggunya pasoka listrik sekitar 15 megawatt.

Semua kerusakan tersebut katanya akan segera diperbaiki pihak PLN, karena itu atas nama pemerintah dan masyarakat ia minta agar perusahaan listrik negara tersebut segera menyelesaikan semua kerusakan sehingga masyarakat Manado jangan selalu dirugikan.

Sejak sebulan lalu, PLN memberlakukan pemadaman listrik bergilir di Manado, termasuk Bitung dan lainnya sehingga menyebabkan keresahan bagi warga Manado, karena pemadaman yang terus terjadi.

"Belum lagi masalah yang disebabkan oleh pemadaman listrik seperti kebakaran dan lainnya, hal tersebut sungguh mengganggu dan kami sudah minta agar ini menjadi perhatian serius PLN," katanya. 

Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024