Manado, (AntaraSulut) - Kepala Pemasaran PT Pupuk Kaltim Cabang Sulawesi Utara (Sulut) Yohanes Arief mengatakan minat petani di daerah tersebut menggunakan pupuk organik masih kurang.

"Realisasi penyaluran pupuk organik di bulan Maret hanya sebesar 90,5 ton dari target 206 ton," katanya di Manado, Selasa.

Petani di daerah tersebut paling banyak menggunakan pupuk organik, misalkan di Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan mencapai 85,5 ton dan sisanya dari Kabupaten Kepulauan Sitaro.

"Dari realisasi tersebut terlihat bahwa petani di Sulut masih tergantung pada pupuk non-organik," katanya sambil menambahkan tahun ini pihaknya menargetkan 1.000 ton pupuk organik di Sulut.

"Masyarakat akan terus diedukasi dalam menggunakan pupuk organik karena dapat memberikan manfaat lebih dan meningkatkan produktivitas tanaman," katanya.

Ia mengemukakan stok pupuk bersubsidi hingga periode bulan April 2014 khusus untuk urea sebanyak 3.540 ton dengan ketahanan hingga dua bulan ke depan.

"Sedangkan stok pupuk subsidi jenis NPK 1.957 ton, NPK Prima sebanyak 60 ton, NPK Super 217 ton, NPK AGRO 554 ton, Zeo Organik 757 ton serta Petrogan sebanyak 250 ton," ungkap Yohanes.

Distribusi pupuk bersubsidi berjalan lancar hingga ke petani, jadi memasuki musim tanam saat ini dijamin pasokan aman," katanya.


Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024