Jakarta (ANTARA) - Keberhasilan ganda putri Indonesia melaju ke babak final Singapore Open 2022, Sabtu, ternyata harus diwarnai dengan cedera tumit yang dialami oleh Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Fadia, yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu, mengaku performanya kurang optimal akibat cedera di tumit kaki kiri yang sudah dirasakan sejak berlaga di Malaysia tiga pekan sebelumnya.
"Tumit kiri saya memang sudah terasa sakit dari Malaysia. Terasa sakit, terutama saat mengambil bola yang datangnya menghentak," tutur Fadia dalam informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Meski terasa sakit, namun Fadia tetap bermain ngotot dan tampil habis-habisan bersama Apriyani. Bagi Fadia, posisi mereka yang sudah tampil hingga babak semifinal harus dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin untuk mendulang gelar juara yang sudah di depan mata.
"Maklum sudah tanggung di semifinal, harus memaksakan diri. Saya lupakan rasa sakit untuk merebut poin demi poin. Saya fokus ke permainan saja," ujar Fadia.
Etos dan perjuangan Fadia yang tidak mau menyerah walau tumitnya sakit, mendapat apresiasi dari pelatih ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung Eng Hian.
"Saya salut dengan perjuangan Fadia. Meski sakit, dia terus berjuang agar bisa menang," sebut Eng Hian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cedera tumit tak halangi Fadia merangsek ke babak final di Singapura
Fadia, yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu, mengaku performanya kurang optimal akibat cedera di tumit kaki kiri yang sudah dirasakan sejak berlaga di Malaysia tiga pekan sebelumnya.
"Tumit kiri saya memang sudah terasa sakit dari Malaysia. Terasa sakit, terutama saat mengambil bola yang datangnya menghentak," tutur Fadia dalam informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Meski terasa sakit, namun Fadia tetap bermain ngotot dan tampil habis-habisan bersama Apriyani. Bagi Fadia, posisi mereka yang sudah tampil hingga babak semifinal harus dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin untuk mendulang gelar juara yang sudah di depan mata.
"Maklum sudah tanggung di semifinal, harus memaksakan diri. Saya lupakan rasa sakit untuk merebut poin demi poin. Saya fokus ke permainan saja," ujar Fadia.
Etos dan perjuangan Fadia yang tidak mau menyerah walau tumitnya sakit, mendapat apresiasi dari pelatih ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung Eng Hian.
"Saya salut dengan perjuangan Fadia. Meski sakit, dia terus berjuang agar bisa menang," sebut Eng Hian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cedera tumit tak halangi Fadia merangsek ke babak final di Singapura