Manado (ANTARA) - SMP Negeri 16 Manado yang baru resmi dibuka pada tahun ajaran 2022, membuat kejutan karena berhasil menjaring 120 siswa dari sekitar wilayah Kecamatan Singkil.
Banyaknya siswa yang masuk ke sekolah tersebut, bahkan membuat ada pelajar yang terpaksa melakukan pengenalan lingkungan sekolah, di tangga sekolah, sambil menunggu kursi, karena jumlah yang mendaftar memang jauh diatas target, sebab biasanya sekolah baru masih kurang peminat dan rata-rata hanya bisa menjaring maksimal 20-30 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, Dr. Deasy Lumowa, yang memantau langsung pelaksanaan masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk, bahkan mengakui kalau hal tersebut diluar dugaan.
Antusias menunggu kursi diatur kembali, sambil menikmati masa perkenalan di tangga (jo/ANTARA) (1)
"Kami senang, karena perjuangan bersama wakil rakyat Ronny Makawata, sejak tahun 2017 lalu membuahkan hasil, dimana pada masa pemerintahan Andrei Angouw dan dr. Richard Sualang, ada SMP Negeri di wilayah Singkil, seperti harapan lama semua warga di kecamatan Singkil," kata Lumowa.
Sementara Kepala SMP Negeri 16 Manado, Dolvie Singal, SPd, MPd, mengatakan sangat bersyukur bahwa pelaksanaan MPLS pada hari pertama sudah dimulai dan diawasi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Manado.
Dia mengatakan berdirinya sekolah tersebut, mendapat sambutan hangat dari seluruh warga di sekitar wilayah Singkil, karena selama ini, orang tua selalu kesulitan setiap kali memasukan anak ke SMP negeri, sebab belum ada di wilaya tersebut.
"Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota, dr. Richard Sualang, karena sudah mewujudkan mimpi warga Kecamatan Singkil untuk memiliki SMP Negeri, agar anak-anak tidak perlu bersekolah jauh," kata Singal.
Dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada Ketua Komisi C DPRD Manado, Ronny Makawata, SE, yang sudah mati-matian berjuang untuk berdirinya sekolah tersebut, juga kepada Rosalita Manday yang merupakan wakil rakyat dari wilayah Singkil, karena memperjuangkan berdirinya SMP Negeri di wilayah itu.
Orang tua menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas berdirinya SMP Negeri 16 Manado a (jo/ANTARA) (1)
Apalagi menurutnya, Makawata juga berjanji akan membantu memperjuangkan bantuan bagi sekolah-sekolah tersebut, apalagi masih baru dan membutuhkan banyak sentuhan yang akan diperjuangkan bagi kemajuan sekolah tersebut.
"Memang karena APBD Induk sudah diketuk, maka kami bisa mengajukan lewat perubahan dan kami beruntung karena Pak Mawakata adalah ketua komite di sekolah ini, sehingga bisa mendorong makin majunya sekolah ini," kata Singal.
Sementara sejumlah orang tua siswa yang datang melihat kegiatan MPLS pada hari pertama, menyambut baik adanya sekolah itu dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas berdirinya sekolah tersebut.
SMP Negeri 16 Manado, yang berlokasi di Cereme, Singkil Dua, saat ini memiliki 13 tenaga guru, kemudian ada staf administrasi, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dan 120 siswa baru.
Banyaknya siswa yang masuk ke sekolah tersebut, bahkan membuat ada pelajar yang terpaksa melakukan pengenalan lingkungan sekolah, di tangga sekolah, sambil menunggu kursi, karena jumlah yang mendaftar memang jauh diatas target, sebab biasanya sekolah baru masih kurang peminat dan rata-rata hanya bisa menjaring maksimal 20-30 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, Dr. Deasy Lumowa, yang memantau langsung pelaksanaan masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk, bahkan mengakui kalau hal tersebut diluar dugaan.
"Kami senang, karena perjuangan bersama wakil rakyat Ronny Makawata, sejak tahun 2017 lalu membuahkan hasil, dimana pada masa pemerintahan Andrei Angouw dan dr. Richard Sualang, ada SMP Negeri di wilayah Singkil, seperti harapan lama semua warga di kecamatan Singkil," kata Lumowa.
Sementara Kepala SMP Negeri 16 Manado, Dolvie Singal, SPd, MPd, mengatakan sangat bersyukur bahwa pelaksanaan MPLS pada hari pertama sudah dimulai dan diawasi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Manado.
Dia mengatakan berdirinya sekolah tersebut, mendapat sambutan hangat dari seluruh warga di sekitar wilayah Singkil, karena selama ini, orang tua selalu kesulitan setiap kali memasukan anak ke SMP negeri, sebab belum ada di wilaya tersebut.
"Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota, dr. Richard Sualang, karena sudah mewujudkan mimpi warga Kecamatan Singkil untuk memiliki SMP Negeri, agar anak-anak tidak perlu bersekolah jauh," kata Singal.
Dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada Ketua Komisi C DPRD Manado, Ronny Makawata, SE, yang sudah mati-matian berjuang untuk berdirinya sekolah tersebut, juga kepada Rosalita Manday yang merupakan wakil rakyat dari wilayah Singkil, karena memperjuangkan berdirinya SMP Negeri di wilayah itu.
Apalagi menurutnya, Makawata juga berjanji akan membantu memperjuangkan bantuan bagi sekolah-sekolah tersebut, apalagi masih baru dan membutuhkan banyak sentuhan yang akan diperjuangkan bagi kemajuan sekolah tersebut.
"Memang karena APBD Induk sudah diketuk, maka kami bisa mengajukan lewat perubahan dan kami beruntung karena Pak Mawakata adalah ketua komite di sekolah ini, sehingga bisa mendorong makin majunya sekolah ini," kata Singal.
Sementara sejumlah orang tua siswa yang datang melihat kegiatan MPLS pada hari pertama, menyambut baik adanya sekolah itu dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas berdirinya sekolah tersebut.
SMP Negeri 16 Manado, yang berlokasi di Cereme, Singkil Dua, saat ini memiliki 13 tenaga guru, kemudian ada staf administrasi, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dan 120 siswa baru.