Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan potensi letusan Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, kecil.

"Potensi terjadinya letusan kecil ada karena kemarin dievaluasi tekanannya belum terlalu kuat untuk menghasilkan erupsi kolom yang tinggi karena tertutup kubah lava," kata Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada melalui sambungan telepon di Manado, Kamis.

Energi yang berasal dari bawah, menurut dia, berusaha menekan tetapi belum cukup kuat walaupun kegempaan sudah seperti krisis.

Baca juga: Dinkes: Dua bulan terakhir tak ada kasus COVID-19 di Sangihe

"Kami masih tetapkan siaga level III," katanya.

Gempa vulkanik Gunung Awu terbilang banyak, berasosiasi dengan pergerakan energi dari dapur magma.

Ia menjelaskan tentang energi yang butuh proses untuk ke atas dan tergantung dari kondisi di pipa lubang erupsi apa cukup kuat meredam tekanan dari bawah atau tidak.

Baca juga: Dikbud Sangihe mengingatkan tenaga pendidik tekan angka putus sekolah

"Gunung Awu berbeda dengan Karangetang yang tidak menutup. Awu seperti disumbat sementara Karangetang tidak terlalu disumbat," ucapya.

Oleh karena itu, dia berharap, masyarakat sekitar Gunung Awu mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berharap masyarakat ataupun wisatawan tidak mendekati radius bahaya 3,5 kilometer dari kawah puncak Gunung Awu.

Masyarakat sekitar gunung itu diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diharapkan mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Baca juga: Pemkab Sangihe ingatkan kepala desa jangan selewengkan dana desa

Selain itu, masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024