Manado (ANTARA) - Komunitas Sanubari Sulawesi Utara (Salut), kembali membangun jejaring dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado, pascapandemi COVID-19.
Hal itu ditunjukan dengan mengunjungi Sekretariat AJI, Senin (27/6) yang diterima langsung ketua AJI Manado, Fransiskus Talokon dan jajaran pengurus dan melakukan media briefing.
Perwakilan Salut, Sevia Salsabila, mengatakan, tujuan kunjungan itu untuk membangun kembali jejaring, setelah pandemi, sebab AJI terbukti menjadi organisasi yang sangat memahami kondisi dan berbagai masalah yang mereka hadapi.
"Selain membangun jejaring, kedatangan kami ke AJI Manado, karena AJI Manado merupakan organisasi yang sudah memahami permasalahan kami," kata Salsabila, yang didampingi 3 anggota Salut lainnya, serta perwakilan komunitas Arus Pelangi Pusat, Eca Cila Marisa.
Dia menyentil sejumlah media yang sering melakukan pemberitaan horor, dan merugikan komunitas Sogiesc di Sulut. Karena itu, menurutnya, pihaknya meminta AJI Manado menjadi penyambung lidah bagi Jurnalis lainnya, agar bisa berkata-kata lebih soft (halus) dalam pemberitaan.
"Dengan pertemuan ini, saya berharap kedepannya ada MOU antara komunitas Salut bersama AJI Manado," terang Salsabila, sambil mengatakan, silaturahmi dengan AJI Manado bagian dari Media briefing yang diarahkan oleh komunitas Arus Pelangi.
Setelah mendengarkan penjelasan Sevia Salsabila, ketua AJI Manado, Fransiskus Marcelino Talokon langsung menanggapi, AJI Manado selalu terbuka bagi siapapun berkunjung.
"Pintu kami terus terbuka, karena kalau soal Sogiesc AJI Manado sudah selesai pembahasannya, tinggal bagaimana penerapannya di lapangan. Kami sangat
menghormati keberagaman, dan selalu bersama kelompok-kelompok yang termarginalkan," tegasnya. Talokon juga menjelaskan terkait anggota AJI Manado yang tidak mematuhi aturan akan ditindak tegas.
"Jika ada pemberitaan yang tidak mengenakan silakan kirim ke kami, ketika itu terbukti anggota AJI Manado, akan ada sanksinya. jika bukan anggota kami, akan diberitahukan kepada pimpinan media tersebut," tegasnya.
Hal itu ditunjukan dengan mengunjungi Sekretariat AJI, Senin (27/6) yang diterima langsung ketua AJI Manado, Fransiskus Talokon dan jajaran pengurus dan melakukan media briefing.
Perwakilan Salut, Sevia Salsabila, mengatakan, tujuan kunjungan itu untuk membangun kembali jejaring, setelah pandemi, sebab AJI terbukti menjadi organisasi yang sangat memahami kondisi dan berbagai masalah yang mereka hadapi.
"Selain membangun jejaring, kedatangan kami ke AJI Manado, karena AJI Manado merupakan organisasi yang sudah memahami permasalahan kami," kata Salsabila, yang didampingi 3 anggota Salut lainnya, serta perwakilan komunitas Arus Pelangi Pusat, Eca Cila Marisa.
Dia menyentil sejumlah media yang sering melakukan pemberitaan horor, dan merugikan komunitas Sogiesc di Sulut. Karena itu, menurutnya, pihaknya meminta AJI Manado menjadi penyambung lidah bagi Jurnalis lainnya, agar bisa berkata-kata lebih soft (halus) dalam pemberitaan.
"Dengan pertemuan ini, saya berharap kedepannya ada MOU antara komunitas Salut bersama AJI Manado," terang Salsabila, sambil mengatakan, silaturahmi dengan AJI Manado bagian dari Media briefing yang diarahkan oleh komunitas Arus Pelangi.
Setelah mendengarkan penjelasan Sevia Salsabila, ketua AJI Manado, Fransiskus Marcelino Talokon langsung menanggapi, AJI Manado selalu terbuka bagi siapapun berkunjung.
"Pintu kami terus terbuka, karena kalau soal Sogiesc AJI Manado sudah selesai pembahasannya, tinggal bagaimana penerapannya di lapangan. Kami sangat
menghormati keberagaman, dan selalu bersama kelompok-kelompok yang termarginalkan," tegasnya. Talokon juga menjelaskan terkait anggota AJI Manado yang tidak mematuhi aturan akan ditindak tegas.
"Jika ada pemberitaan yang tidak mengenakan silakan kirim ke kami, ketika itu terbukti anggota AJI Manado, akan ada sanksinya. jika bukan anggota kami, akan diberitahukan kepada pimpinan media tersebut," tegasnya.