Manado (ANTARA) - Angka kesembuhan warga Sulawesi Utara (Sulut) yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 97,69 persen atau sebanyak 50.177 orang per 21 Juni 2022.
"Tidak terjadi penambahan kasus baru COVID-19," sebut Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, Mery B. Pasorong di Manado, Rabu.
Dia mengatakan penularan COVID-19 di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut mulai menurun bahkan di hari-hari sebelumnya tidak terjadi penambahan kasus baru.
Meski begitu dia tetap berharap warga tidak menanggalkan penggunaan masker ketika melakukan aktivitas, tetap menerapkan prokes dan mendapatkan layanan vaksinasi.
"Menggunakan masker dapat melindungi diri maupun orang lain ketika mengalami batuk atau flu. Mari tetap disiplin menggunakannya," ajaknya.
Dia menambahkan, akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejak kasus pertama di Sulut dipublikasi tengah Maret 2020, telah mencapai 51.360 orang.
Sementara, kasus meninggal sebanyak 1.169 orang dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 2,27 persen.
Sedangkan, warga yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit ataupun isolasi mandiri sebanyak 14 orang atau sebesar 0,03 persen.
"Tidak terjadi penambahan kasus baru COVID-19," sebut Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, Mery B. Pasorong di Manado, Rabu.
Dia mengatakan penularan COVID-19 di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut mulai menurun bahkan di hari-hari sebelumnya tidak terjadi penambahan kasus baru.
Meski begitu dia tetap berharap warga tidak menanggalkan penggunaan masker ketika melakukan aktivitas, tetap menerapkan prokes dan mendapatkan layanan vaksinasi.
"Menggunakan masker dapat melindungi diri maupun orang lain ketika mengalami batuk atau flu. Mari tetap disiplin menggunakannya," ajaknya.
Dia menambahkan, akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejak kasus pertama di Sulut dipublikasi tengah Maret 2020, telah mencapai 51.360 orang.
Sementara, kasus meninggal sebanyak 1.169 orang dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 2,27 persen.
Sedangkan, warga yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit ataupun isolasi mandiri sebanyak 14 orang atau sebesar 0,03 persen.