Minahasa Utara, (ANTARA Sulut) - Guna merealisasikan tekad menuju Sekolah Adiwiyata Nasional, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) melakukan penyuluhan sekaligus "workshop" Adipura yang berlangsung, Jumat (28/2).

"Sosialisasi itu nantinya akan ditularkan kepada seluruh warga sekolah di Minut sehingga tiap-tiap sekolah diharapkan mampu mewujudkan pengembangan berwawasan lingkungan," ujar Kepala BPLH Minut, Danso Ayuan saat membacakan laporannya.

Dia mengatakan, Kegiatan itu penting dilakukan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih juga memberikan rasa kesadaran terhadap lingkungan hidup.

"Ada sejumlah sekolah yang dihadirkan baik melalui siswa maupun guru juga kepala sekolah, agar nantinya dapat diterapkan ke lingkungan sekolah itu sendiri," kata Donsu.

Sosialisasi Adiwiyata dirangkaikan workshop Adipura itupun dibuka secara langsung oleh Bupati Minahasa Utara, Sompie Singal.

Singal mengatakan, sosialisasi tersebut bisa dijadikan sarana transfer ilmu sehingga nilai-nilai wawasan lingkungan bisa lebih merata di seluruh sekolah.

Dikatakan Singal, konsep Adiwiyata bukan sekadar rutinitas penghargaan tahunan, tapi yang terpenting adalah bagaimana menjalankan perilaku cinta lingkungan secara berkesinambungan.

"Jadi nilai-nilai Adiwiyata itu sejatinya diterapkan dalam keseharian. Bukan hanya menjelang penilaian penghargaan saja," kata Singal.

Tujuan dilaksanakannya sosialisasi Adiwiyata kata Singal yaitu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di lingkup sekolah.

"Kalau suasana sekolah bersih dan nyaman, maka kegiatan belajar-mengajar juga akan menyenangkan," kata Singal memberi pemahaman.

Untuk itulah dia berharap baik siswa dan guru dapat menjalankan program tersebut demi kebaikan bersama.

Tak lupa dalam kesempatan itu Singal menegaskan agar program sentuh tanah, sentuh air dan sentuh budaya dapat diterapkan dalam setiap lingkungan dimana masyarakat berada.

Pewarta : Melky Rudolf Tumiwa
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024