Tondano, (AntaraSulut) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut, Luctor Tapiheru meminta perbankan berani membiayai program pengembangan klaster cabai di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara(Sulut).

"Kami berharap perbankan turut ambil bagian dalam pengembangan klaster cabai di Minahasa melalui penyaluran dana pembiayaan," kata Tapiheru di Manado, Rabu.

Dengan kepedulian dari perbankan, maka program klaster cabai di Kabupaten Minahasa, kata Tapiherus dapat berhasil sebagaimana diharapkan.

BI sendiri, kata Tapiheru akan mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa dengan memfasilitasi pelatihan dan bantuan tehnis alat sarana produksi pertanian (Alsintan).

"Ada lima titik kawasan pengembangan cabai tahap pertama ini akan mendapat fokus perhatian BI, namun ini tetap butuh perhatian serius dari instansi terkait," kata Tapiheru.

Peningkatan produksi cabai tersebut, kata Tapiheru diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan masyarakat di Sulut dan Kabupaten Minahasa pada khususnya.

Petani Minahasa diupayakan dapat meningkatkan produksi cabai secara berkelanjutan sehingga mampu memasok permintaan pasar yang semakin tinggi.

Produksi petani akan diperjualbelikan dalam pasa dengan melibatkan pedagang pengumpul, supermarket atau perusahaan yang bersedia menjadi bapak angkat bagi petani cabai , jelas Luctor.

Menurut Luctor pengolahan cabai ini diarahkan untuk membangun wirausaha baru dalam bentuk industri rumah tangga yang dapat melibatkan ibu-ibu petani dan upaya mengantisipasi over produksi pada level hulu.

Bupati Minahasa, Jantje Sajow mengatakan penguatan ketahanan pangan cabai dan pencanangan Minahasa sebagai kabupaten cabai mengingat potensi di daerah ini cukup besar.

"Potensi lahan cabai di Kabupaten Minahasa seluas 632 hektare dengan jumlah kelompok tani sebanyak 146 kelompok dan dilengkapi dengan tenaga penyuluh di tiap kecamatan," jelas Bupati Jantje Sajow.***2***.




Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024