Sangihe, Sulut (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sangihe, Frans Porawouw mengatakan pemerintah kabupaten mengalokasikan  dana desa tahun 2022 untuk mendorong pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19.

"Fokus alokasi anggaran dana desa ini salah satunya untuk mengatasi persoalan yang muncul akibat pandemi COVID-19," kata Frans  di Tahuna, Selasa.

Alokasi untuk anggaran penanganan COVID-19 ini menurut dia dituangkan dalam Perpres 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022.

Misalkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar 40 persen dari dana desa, ketahanan pangan 20 persen, penanganan COVID-19 delapan persen, sementara sisanya 32 persen untuk program prioritas di desa.

"Kenapa diarahkan untuk penanganan COVID-19 karena pemerintah berpendapat pandemi COVID-19 ini belum selesai," jelasnya.

Dia pun optimistis, manakala dana desa ada yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19, maka pemerintah desa dapat mengatasi persoalan yang muncul akibat pandemi ini.

Kementerian Keuangan mengucurkan anggaran dana desa APBN senilai Rp100 miliar untuk Kabupaten Sangihe tahun 2022 dialokasikan untuk 145 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Sangihe.

Sebanyak 12 kecamatan yang akan mendapatkan alokasi dana desa tersebut yaitu, Kecamatan Marore, Nusa Tabukan, Tabukan Utara, Tabukan Tengah, Kendahe, Tabukan Selatan, Tabukan Selatan Tengah, Tabukan Selatan Tenggara, Manganitu Selatan, Tatoareng dan Tamako serta Manganitu.

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024