Jakarta (ANTARA) - Arus lalu lintas di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur, tersendat imbas adanya unjuk rasa yang dilakukan Serikat Karyawan Tip Top (SKAR TITO) di depan Tip Top.
Hingga pukul 12.00 WIB, arus lalu lintas dari arah Pondok Bambu menuju Pangkalan Jati dan sebaliknya tersendat. Puluhan orang melakukan aksi menuntut kenaikan upah, sedangkan petugas Kepolisian mengatur lalu lintas.
"Sebenarnya kita sudah berunding, tapi tetap tidak menemui titik terang dan kita terpaksa melakukan ini," kata Wakil Ketua Umum SKAR TITO, Abdullah di Jakarta, Rabu.
Abdullah menambahkan, ada sejumlah poin tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut, di antaranya kenaikan upah minimal lima persen dan menjalankan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah ditandatangani.
Baca juga: Polda Metro kerahkan 9.915 personel gabungan kawal demo mahasiswa
"Contohnya diskon untuk karyawan, golongan jabatan, itu belum dijalankan, padahal di PKB ada," ujar Abdullah.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus menggelar aksi serupa hingga tuntutan tersebut dipenuhi oleh pihak manajemen.
"Harapannya tidak ada aksi lagi ke depannya dan tuntutan kita semoga bisa didengar," kata Abdullah.
Hingga pukul 12.00 WIB, arus lalu lintas dari arah Pondok Bambu menuju Pangkalan Jati dan sebaliknya tersendat. Puluhan orang melakukan aksi menuntut kenaikan upah, sedangkan petugas Kepolisian mengatur lalu lintas.
"Sebenarnya kita sudah berunding, tapi tetap tidak menemui titik terang dan kita terpaksa melakukan ini," kata Wakil Ketua Umum SKAR TITO, Abdullah di Jakarta, Rabu.
Abdullah menambahkan, ada sejumlah poin tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut, di antaranya kenaikan upah minimal lima persen dan menjalankan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah ditandatangani.
Baca juga: Polda Metro kerahkan 9.915 personel gabungan kawal demo mahasiswa
"Contohnya diskon untuk karyawan, golongan jabatan, itu belum dijalankan, padahal di PKB ada," ujar Abdullah.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus menggelar aksi serupa hingga tuntutan tersebut dipenuhi oleh pihak manajemen.
"Harapannya tidak ada aksi lagi ke depannya dan tuntutan kita semoga bisa didengar," kata Abdullah.