Manado (ANTARA) - DPRD Sukabumi mengunjungi kota Manado, bertukar informasi tentang fungsi legislasi, penegakan Perda hingga penganggaran di sekretariat dewan selama tiga hari.
"Kami ke sini mempelajari tentang penganggaran untuk DPRD, meskipun kondisi PAD maupun APBD di kedua daerah ini berbeda tetapi ada ilmu dari Manado untuk kami bawa ke Sukabumi," kata Ketua Komisi I DPRD Sukabumi, Fauzi Nurzaman, SE, di Manado, Selasa.
Dia menyebutkan, di kota Manado dengan APBD yang sebesar Rp 1,7 triliun dan PAD sekitar Rp400 - Rp500 miliar, tetapi anggaran yang disiapkan untuk DPRD besar, sedangkan di daerahnya meskipun APBD dan PAD besar tetapi anggaran bagi Setwan justru kecil.
Kunker DPRD Sukabumi di Manado. (Jo/Antara) (1)
Sebab itu, kata Fauzi Nurzaman, dalam rombongan legislator mereka itu, Sekretaris DPRD Sukabumi juga diajak, sehingga tidak bisa mendengar secara langsung apa yang akan disampaikan oleh dewan di Manado.
"Kami berharap nanti dengan bertukar informasi di sini, maka Sekwan juga bisa menjelaskan dan bisa ada sinergi dengan tim anggaran pemerintah daerah di Sukabumi, sehingga alokasi bagi DPRD akan bertambah," kata Fauzi.
Dia juga memuji Manado yang meskipun kecil, tetapi dinilai maju dan dinamis dengan apalagi DPRD dan pemerintah kota sangat sinergi.
Sementara personel komisi I DPRD Manado, Bambang Hermawan, SHI dan Ir. Jane Sumilat, yang menerima kunjungan tersebut, menjelaskan tentang bagaimana tugas legislasi Bapemperda Manado.
Kunker DPRD Sukabumi di Manado. (Jo/Antara) (1)
"Bagaimana kami menegakkan aturan, dengan cepat, namun tetap ikut aturan, dengan menyurati dan meminta pemerintah sebagai eksekutor dalam hal ini menyurati Pol PP, dan menindak pelanggaran lalu kami ikut serta di dalam fungsi mengawasi," kata Bambang.
Mengenai PAD dan APBD, kata Bambang, mereka menjelaskan Manado punya potensi pendapatan dan dalam penganggaran DPRD berperan sangat penting, sehingga berbagai masukan juga diterima.
"Kami ke sini mempelajari tentang penganggaran untuk DPRD, meskipun kondisi PAD maupun APBD di kedua daerah ini berbeda tetapi ada ilmu dari Manado untuk kami bawa ke Sukabumi," kata Ketua Komisi I DPRD Sukabumi, Fauzi Nurzaman, SE, di Manado, Selasa.
Dia menyebutkan, di kota Manado dengan APBD yang sebesar Rp 1,7 triliun dan PAD sekitar Rp400 - Rp500 miliar, tetapi anggaran yang disiapkan untuk DPRD besar, sedangkan di daerahnya meskipun APBD dan PAD besar tetapi anggaran bagi Setwan justru kecil.
Sebab itu, kata Fauzi Nurzaman, dalam rombongan legislator mereka itu, Sekretaris DPRD Sukabumi juga diajak, sehingga tidak bisa mendengar secara langsung apa yang akan disampaikan oleh dewan di Manado.
"Kami berharap nanti dengan bertukar informasi di sini, maka Sekwan juga bisa menjelaskan dan bisa ada sinergi dengan tim anggaran pemerintah daerah di Sukabumi, sehingga alokasi bagi DPRD akan bertambah," kata Fauzi.
Dia juga memuji Manado yang meskipun kecil, tetapi dinilai maju dan dinamis dengan apalagi DPRD dan pemerintah kota sangat sinergi.
Sementara personel komisi I DPRD Manado, Bambang Hermawan, SHI dan Ir. Jane Sumilat, yang menerima kunjungan tersebut, menjelaskan tentang bagaimana tugas legislasi Bapemperda Manado.
"Bagaimana kami menegakkan aturan, dengan cepat, namun tetap ikut aturan, dengan menyurati dan meminta pemerintah sebagai eksekutor dalam hal ini menyurati Pol PP, dan menindak pelanggaran lalu kami ikut serta di dalam fungsi mengawasi," kata Bambang.
Mengenai PAD dan APBD, kata Bambang, mereka menjelaskan Manado punya potensi pendapatan dan dalam penganggaran DPRD berperan sangat penting, sehingga berbagai masukan juga diterima.