(Catatan Perjalanan selama Kunjungan diplomatik di Liverpool Inggris  Bag II )

"Accuweather" aplikasi cuaca di iphone menunjukkan suhu satu derajat celcius di pagi hari yang berangin, di depan Hotel Ibis Wembley sudah bersiap sebuah bus,yang akan mengantarkan kami ke Liverpool, pukul 09.00 Kamis, 5 Desember bus meninggalkan Wembley.

Menurut Mr Gavin, sopir yang mengemudikan bus perjalanan akan memakan waktu sekitar 4 jam bila jalanan lancar.

Jalur yang akan ditempuh melalui highway M6 kearah selatan kemudian akan berbelok arah timur menuju Liverpool sedikit tentang highway M6 ini merupakan jalur 'motorway' (jalan raya) tertua yang dibangun di Inggris, membentang dari utara ke selatan Inggris juga sebagai jalan raya terpanjang di inggris dengan jarak 257 mil yang berawal dari distrik Rugby dan berakhir di Kota Carlisle di perbatasan dengan Skotlandia.

Meskipun menurut mr Gavin jalan ini sebenarnya sampai ke Glasgow Skotlandia sehingga jalan raya ini di juluki 'Backbone of Britain' mungkin karena panjang dan sibuknya lalulintas yang menunjang ekonomi di Inggris Raya ini.

Salah satu pemandangan yang menarik adalah saat melintasi Birmingham, jalan raya  membelah kota sehingga kita bisa melihat kota dari atas, di arah kiri bisa terlihat Villa Park 'kandang' klab premier league Inggris Aston Villa FC (ini klab kesayangan Pangeran William), kemudian juga melewati Kota Stoke on trent dan sebelum mencapai Warrington, junction yang memisah arah ke kiri Liverpool dan ke kanan Manchester, terjadi kemacetan yang cukup parah yang menyebabkan bus kita tertatih tatih hampir satu setengah jam.

Penyebab kemacetan segera terpampang di digital board yang banyak terdapat sepanjang jalan bahwa terjadi kecelakaan di salah satu ruas masuk jalan raya tersebut, setelah lolos dari kemacetan kami segera mencari rest area untuk makan siang.

Sekitar jam 3 sore bus memasuki Liverpool dan seperti umumnya kota di Inggris daerah urban menjadi hal menarik karena bentuk rumah yang seragam, bus pun langsung menuju lokasi University of Liverpool di kawasan Brownlow Hill untuk bertemu dengan represntativ universitas Mrs. Christine Bateman yang akan memaparkan berbagai potensi dan keunggulan serta peran serta sebuah universitas yang bisa menunjang kerjasama Kota Kembar ( sister city)

Sekilas tentang University of Liverpool adalah sebuah universitas yang dikelola oleh swasta dan didirikan tahun 1881, dikenal juga sebagai Red Brick University mengacu kepada gedung utamanya yang di bangun dengan bata merah terekspos (menurut Christine beberapa univ di Inggris mempunya red brick building juga termasuk Leeds University tetapi UoL mengklaim bahwa merekalah yang asli ).

Mempunyai asset seharga 400 miliar dalam poundsterling,  5000 orang staf dan 20.000 mahasiswa termasuk 5000 mahasiswa asing juga  9000 mahasiswa online.

UoL juga merupakan universitas pertama di inggris yang membuka jurusan arsitektur, civic design dan oceanography, juga yang pertama di Inggris yang membuka sekolah kedokteran tentang penyakit penyakit tropis, secara umum mereka mempunyai tiga fakultas yaitu Health and life science, Humanities and Social Science dan Science and Engineering yang mencakup hampir seratus program study.

UoL mempunyai bentuk kerjasama yang cukup baik dengan pemerintah Kota Liverpool yang memberikan kemudahan dalam pengembangan infrastruktur dan sarana universitas didalam pusat kota Liverpool dimana universitas menempati lahan seluas 100 acre di pusat kota sehingga kemajuan pengembangan universitas juga merefleksikan pembangunan kembali pusat kota Liverpool yang lebih moderen dan segar.

Dalam kerjasama dengan universitas dan pemerintah di luar Inggris juga sudah terjalin seperti dengan beberapa universitas di Malaysia, Singapura, Brasil dan Amerika Serikat dan yang sangat maju adalah dengan Cina yang sudah dalam tahap pendirian joint-University.

Sementara dengan Indonesia sendiri sudah dalam tahap perundingan dengan Dikti Kemendiknas mengenai skema beasiswa untuk mahasiswa post graduate, peluang-peluang inilah yang ditawarkan kepada kami untuk diinformasikan kepada pemerintah Kota Manado dalam mengisi kerjasama Sister City khususnya dalam bidang pendidikan yang menjadi salah satu poin utama dalam persetujuan kerjasama sister city Manado-Liverpool.

Setelah hampir dua setengah jam mendengarkan presentasi yang menarik dan diselingi oleh diskusi interaktif kawan kawan dengan Mrs.Christine Bateman rombongan pamit dari Foundation Building untuk makan malam di sebuah restoran chinesse food dan menuju penginapan di hotel daerah Speke bagian selatan dekat bandara internasional John Lennon Liverpool.

Secara umum kami mendapat gambaran bahwa Liverpool sudah bertranformasi dari sebuah kota pelabuhan dan industri ( pada abad ke 17sampai 18 Liverpool mengalami masa kejayaan sebagai kota penghasil dan pengekspor tekstil terbesar di Inggris maupun Eropa) menjadi sebuah kota budaya dan pendidikan dengan tetap meng-intregasikan nilai ekonomi dalam pembangunan kota.

Satu hal juga yang bisa diserap Manado dari Liverpool ini adalah penataan daerah pinggiran sungai dimana hal ini menjadi penting karena kedua kota ini sama-sama di belah sungai.

Sekilas yang kami lihat penataan waterfront Liverpool dikembangkan ke arah pariwisata dimana infrastruktur dikembangkan khusus fasilitas ferry dan dermaga kapal wisata sambil memugar serta menjaga nilai nilai arsitektur bangunan yang umumnya peninggalan masa lalu yang berderet di sisi sungai Mersey, hal ini sudah mendapat pengakuan PBB melalui UNESCO yang menganugerahkan World Heritage Waterfront untuk kawasan tersebut.


Pewarta : Oleh Richard Sualang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024