Bitung (ANTARA) - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Jan S Maringka mengatakan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks dapat mendorong peningkatan ekspor pertanian.
"Ruang lingkup program ini mencakup peningkatan produksi, pemenuhan standar mutu produk pertanian, menjaga kontinuitas produksi, peningkatan daya saing, serta memperluas akses pasar," jelas Irjen Maringka usai melepas ekspor komoditas pertanian di Pelabuhan Peti Kemas Bitung, Jumat.
Menyukseskan program 'Gratieks' di Sulut, Kementan bersama dengan seluruh entitas terus melakukan penguatan sinergi baik dengan dinas dalam menggali potensi ekspor Kabupaten/kota juga dengan komunitas pelabuhan dalam mempermudah layanan.
Bahkan, kata dia, Kementan sudah memetakan komoditas prioritas yang akan dikawal menjadi komoditas ekspor baru.
Saat ini Kementan juga mempunyai aplikasi IMACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Exports) yang dapat menyajikan informasi data ekspor pertanian di seluruh Indonesia secara 'real time'.
"Aplikasi ini juga menyajikan data pemetaan potensi komoditas pertanian ekspor di daerah sentra sehingga memudahkan pemerintah daerah membuat kebijakan dan strategi pembangun pertanian," sebutnya.
Selain itu IMACE yang berisi informasi kegiatan ekspor di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di seluruh Indonesia juga dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan dan akselerasi ekspor produk pertanian di tiap provinsi di seluruh Indonesia.
"Informasi ini diharapkan dapat menjadi landasan kebijakan pembangunan pertanian di tiap provinsi khususnya sentra-sentra komoditas berorientasi ekspor dan mengkaji potensi serta menyediakan pelaku usaha dengan regulasi yang berpihak pada pengembangan agribisnis setempat," katanya.
"Ruang lingkup program ini mencakup peningkatan produksi, pemenuhan standar mutu produk pertanian, menjaga kontinuitas produksi, peningkatan daya saing, serta memperluas akses pasar," jelas Irjen Maringka usai melepas ekspor komoditas pertanian di Pelabuhan Peti Kemas Bitung, Jumat.
Menyukseskan program 'Gratieks' di Sulut, Kementan bersama dengan seluruh entitas terus melakukan penguatan sinergi baik dengan dinas dalam menggali potensi ekspor Kabupaten/kota juga dengan komunitas pelabuhan dalam mempermudah layanan.
Bahkan, kata dia, Kementan sudah memetakan komoditas prioritas yang akan dikawal menjadi komoditas ekspor baru.
Saat ini Kementan juga mempunyai aplikasi IMACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Exports) yang dapat menyajikan informasi data ekspor pertanian di seluruh Indonesia secara 'real time'.
"Aplikasi ini juga menyajikan data pemetaan potensi komoditas pertanian ekspor di daerah sentra sehingga memudahkan pemerintah daerah membuat kebijakan dan strategi pembangun pertanian," sebutnya.
Selain itu IMACE yang berisi informasi kegiatan ekspor di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di seluruh Indonesia juga dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan dan akselerasi ekspor produk pertanian di tiap provinsi di seluruh Indonesia.
"Informasi ini diharapkan dapat menjadi landasan kebijakan pembangunan pertanian di tiap provinsi khususnya sentra-sentra komoditas berorientasi ekspor dan mengkaji potensi serta menyediakan pelaku usaha dengan regulasi yang berpihak pada pengembangan agribisnis setempat," katanya.