Jakarta (ANTARA) -
TNI Angkatan Laut melalui Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Dispotmaral) melaksanakan Program Pelatihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) Tahun 2022.
 
Kadsipotmaral (Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut) Laksamana Pertama TNI Suradi Agung Slamet dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat mengatakan latihan itu dalam rangka membangun kesadaran terhadap pentingnya memahami karakteristik ancaman sekaligus penanggulangan bencana alam di daerah rawan bencana.
 
Latihan berlangsung di daerah rawan bencana, yaitu wilayah Lantamal I/Lanal Simeulue, Lantamal II/Lanal Nias selama tiga hari, yakni 17 Mei-19 Mei 2022.
 
"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan, serta menyelamatkan diri dari resiko ancaman dan menghadapi terjadinya ancaman bencana alam gempa bumi dan tsunami di daerah pesisir. Sehingga mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah-langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana," papar Suradi.
 
Program latihan itu, kata Suradi, merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh TNI AL melalui Dispotmaral yang dilaksanakan tiap tahun dan diutamakan di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana.

Baca juga: Lantamal VIII sosialisasi penerimaan calon prajurit TNI AL di SMA Negeri 7
 
Hal itu juga merupakan arahan dari Presiden RI Joko Widodo pada Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2022, yang menekankan pada pembangunan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan di daerah rawan bencana.
 
"Budaya sadar bencana harus dimulai sejak dini mulai dari individu, keluarga, komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat. Indonesia tangguh bencana harus dilakukan semua pihak karena penanggulangan bencana adalah urusan bersama," ujar Suradi yang merupakan penanggung jawab Latgulben.
 
Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami; penanganan korban gempa bumi dan tsunami; sistem komando penanganan darurat bencana; mekanisme penanganan kelompok rentan, penyandang disabilitas dan pengungsi.
 
Selain itu, manajemen kesiapsiagaan bencana; prosedur pelaksanaan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko. Pada akhir pelatihan dilaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap gempa bumi dan tsunami.
 
Untuk wilayah Nias dikoordinasi oleh Danlanal Nias Kolonel Laut (P) Antonius Hendro Prasetyo, sedangkan wilayah Simeulue dikoordinasi oleh Danlanal Simeulue Letkol Laut (P) Hendra Dwinanto.
 
Latihan melibatkan personel dari jajaran TNI, Polri, Pemda, BPBD, Basarnas, BMKG, Dinas Kesehatan, pelajar dan masyarakat Maritim.
 
Kegiatan yang sama juga akan dilaksanakan TNI Angkatan Laut di Lantamal XIV/Sorong pada awal Juli 2022.
Baca juga: TNI AL amankan 2 kapal tanker berbendera asing muat "palm oil" dan CPO

Pewarta : Syaiful Hakim
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024