Jakarta (ANTARA) - Lami Packaging (Lamipak), industri penyedia produk dan solusi kemasan aseptik berkualitas tinggi membangun pabrik di Indonesia dengan investasi senilai 200 juta dolar AS.

Pabrik yang berlokasi di Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, itu akan menjadi ekspansi pertama perusahaan asal China tersebut di luar negeri serta merupakan pabrik kemasan aseptik pertama di Indonesia.

"Untuk melayani basis pelanggan kemasan aseptik kami yang berkembang sangat pesat, kami akan memperluas kapasitas pabrik di Indonesia hingga 18 miliar kemasan dalam 2 tahap dengan total investasi sebesar 200 juta dolar AS pada tahun 2024," ujar Vice Chairman Lamipak, Anil Kaul dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pengendalian perubahan iklim membutuhkan tambahan Rp200-an triliun per tahun

Lokasi pabrik yang berada tak jauh dari ke Gerbang Tol Cikande akan memperlancar pengangkutan kargo ke pelabuhan.

Pabrik kemasan aseptik ini, tambahnya, akan dibangun di atas lahan seluas 16,5 hektare dan memiliki luas bangunan lebih dari 55 ribu meter persegi serta dilengkapi dengan mesin berkelas dunia yang sejalan dengan Industri 4.0.

Hal itu menjadikannya yang paling canggih dibandingkan dengan pabrik lainnya yang pernah dibangun Lamipak.

Pabrik dirancang dengan total kapasitas 18 miliar kemasan per tahun yang pembangunannya akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 9 miliar kemasan per tahun yang akan beroperasi secara komersial pada kuartal ke-4 tahun 2023.

"Setelah penyelesaian fase kedua atau akhir, akan membuat kapasitas produksi pabrik di Cikande ini menjadi salah satu yang terbesar di dunia," ujar Anil Kaul.

Baca juga: Bahlil Lahadalia: Indonesia sudah seharusnya jadikan Indo-Pasifik sejahtera

Sebagai upaya Lamipak dalam mendukung kelestarian lingkungan yang berkelanjutan, pabrik kemasan aseptik ini akan dilengkapi dengan atap panel surya (Solar PV Rooftop) yang memenuhi standar sertifikasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) Gold.

Penggunaan peralatan pabrik yang hemat energi diharapkan untuk memenuhi kualifikasi LEED Platinum, sebuah sertifikasi tertinggi desain energi dan lingkungan yang dapat diberikan oleh asosiasi tersebut.

Managing Director Lamipak Indonesia,Kostiantyn Sinikov menambahkan setelah pabrik siap beroperasi secara komersial, pabrik ini akan menjadi tolak ukur (benchmark) untuk fasilitas pabrik kemasan kelas dunia yang seharusnya dan akan memberikan layanan berkelas dunia baik untuk pelanggan lokal maupun mancanegara [ekspor].

"Kehadiran pabrik ini akan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar dan kegiatan usaha mereka serta menciptakan lapangan kerja baru," katanya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyampaikan apresiasi kepada Lamipak Indonesia yang telah berinvestasi 200 juta dolar untuk membangun pabrik kemasan aseptik di Kabupaten Serang, Banten dengan dimulainya peletakan batu pertama (ground breaking).

"Pemerintah Kabupaten Serang siap mendukung proyek pabrik kemasan aseptik Lamipak. Pemda Serang akan mendukung pembangunan pabrik Lamipak karena akan memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Serang, seperti penyerapan tenaga kerja serta mampu menumbuhkan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM]," ujarnya.

Pewarta : Subagyo
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024