Cirebon (ANTARA) - Kapolres Cirebon Kota, Jawa Barat, AKBP Fahri Siregar mengatakan pihaknya mendapat laporan dari tiga nelayan Cirebon yang menemukan peti berisi bom martir saat menjaring ikan di perairan Indramayu.
"Yang menemukan bom martir ini tiga nelayan asal Kabupaten Cirebon," kata AKBP Fahri di Cirebon, Jumat.
Fahri mengatakan ketiga nelayan menemukan satu peti bom martir di perairan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, saat mereka sedang mengangkat jaring ikan.
Selanjutnya, peti tersebut dibawa ke Cirebon. Mereka kemudian memberi tahu temuan itu kepada Babinsa dan Babinkamtibmas.
Setelah dicek, kata Fahri, peti tersebut berisikan bom martir yang sudah berkarat dan jumlahnya tidak bisa dihitung secara pasti.
Baca juga: Korps Brimob Polri kirim 14 personel terbaik ke Turki dan Irlandia Utara
"Kalau jumlah tidak bisa dihitung secara pasti karena kondisinya sudah berkarat," ujarnya.
Fahri mengatakan satu peti bom martir tersebut ditemukan nelayan pada Selasa (10/5) di perairan Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Fahri menambahkan para nelayan juga sempat membiarkan penemuannya sebelum kemudian dilaporkan kepada petugas.
"Peti tersebut sempat disimpan di dermaga sebelum akhirnya mereka melaporkan penemuannya kepada kami," katanya.
Baca juga: Anggota DPRD NTT kutuk praktik bom ikan di dalam TNK
"Yang menemukan bom martir ini tiga nelayan asal Kabupaten Cirebon," kata AKBP Fahri di Cirebon, Jumat.
Fahri mengatakan ketiga nelayan menemukan satu peti bom martir di perairan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, saat mereka sedang mengangkat jaring ikan.
Selanjutnya, peti tersebut dibawa ke Cirebon. Mereka kemudian memberi tahu temuan itu kepada Babinsa dan Babinkamtibmas.
Setelah dicek, kata Fahri, peti tersebut berisikan bom martir yang sudah berkarat dan jumlahnya tidak bisa dihitung secara pasti.
Baca juga: Korps Brimob Polri kirim 14 personel terbaik ke Turki dan Irlandia Utara
"Kalau jumlah tidak bisa dihitung secara pasti karena kondisinya sudah berkarat," ujarnya.
Fahri mengatakan satu peti bom martir tersebut ditemukan nelayan pada Selasa (10/5) di perairan Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Fahri menambahkan para nelayan juga sempat membiarkan penemuannya sebelum kemudian dilaporkan kepada petugas.
"Peti tersebut sempat disimpan di dermaga sebelum akhirnya mereka melaporkan penemuannya kepada kami," katanya.
Baca juga: Anggota DPRD NTT kutuk praktik bom ikan di dalam TNK