Manado (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mendorong peningkatan one village one product (OVOP) atau satu desa satu produk di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2022.

"Kami akan mengidentifikasi produk industri kecil menengah (IKM) yang bisa masuk dalam penilaian OVOP," kata Kadisperindag Sulut Edwin Kindangen, di Manado, Selasa.

Edwin mengatakan pihaknya berharap produk yang nantinya diangkat lebih pada pengembangan kearifan lokal daerah tersebut.

"OVOP telah lama dilakukan, namun belum semua mencapai target, sehingga tahun ink akan ditingkatkan lagi," jelasnya.

Dia mengatakan untuk mencari produk unggulan IKM Sulut, pihaknya berharap para IKM mendaftarkan produk masing-masing.

"Ini untuk mempermudah identifikasi, agar tidak ada produk yang terlewati," katanya.

Baca juga: Disperindag - Distan Sulut atur pola tanam cabai petani

Ada begitu banyak produk IKM di Sulut, katanya, namun belum semua teridentifikasi dengan baik, sehingga butuh peran serta pelaku usaha tersebut.

Syarat produk yang akan dimulai adalah produk makanan dan minuman ringan seperti sirup dari sari buah, gerabah, kain tenun, batik daerah dan kerajinan anyaman.

Edwin mengatakan untuk menjadi produk OVOP, suatu produk harus memiliki ciri khas suatu daerah, unik, memiliki potensi pasar yang cukup besar dan berkesinambungan.

IKM dengan produk yang telah masuk Program OVOP, katanya, akan mendapatkan berbagai kemudahan dari sisi pembinaan dan pendampingan. Bahkan sampai mendapat bantuan baik dana maupun peralatan dari pemerintah.

Baca juga: Disperindag Sulawesi Utara gelar pasar murah Lebaran di 24 titik

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024