Tanjungpinang (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan jasad seorang anak perempuan Rina (13) yang diterkam buaya di Sungai Mangrove, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Slamet Riyadi mengatakan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak lebih kurang 6 meter dari lokasi kejadian kecelakaan yang dilaporkan, Rabu, sekitar pukul 18.30 WIB.
"Korban sudah dievakuasi ke RSUP Raja Ahmad Thabib Kepri, Tanjungpinang," kata Slamet.
Slamet menyebutkan saat ini tim sudah kembali ke Posko SAR gabungan dan pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis (28/4), guna mencari organ tubuh korban lainnya.
"Jasad yang ditemukan hari ini dalam keadaan tidak utuh," ujar dia.
Sebelumnya, Kantor SAR Tanjungpinang telah menerima informasi kejadian bahwa korban Rina tiba-tiba diterkam buaya saat sedang mencari kerang/lokan bersama kakeknya di area Sungai Mangrove, Selasa (26/4), sekitar pukul 14.00 WIB.
Informasi tersebut diterima SAR dari anggota TNI AL Darmadi sekitar 17.00 WIB.
Pencarian korban melibatkan unsur gabungan, mulai dari Kantor SAR Tanjungpinang, Polri, TNI, BPBD, Tagana Bintan, dan masyarakat setempat.
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Slamet Riyadi mengatakan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak lebih kurang 6 meter dari lokasi kejadian kecelakaan yang dilaporkan, Rabu, sekitar pukul 18.30 WIB.
"Korban sudah dievakuasi ke RSUP Raja Ahmad Thabib Kepri, Tanjungpinang," kata Slamet.
Slamet menyebutkan saat ini tim sudah kembali ke Posko SAR gabungan dan pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis (28/4), guna mencari organ tubuh korban lainnya.
"Jasad yang ditemukan hari ini dalam keadaan tidak utuh," ujar dia.
Sebelumnya, Kantor SAR Tanjungpinang telah menerima informasi kejadian bahwa korban Rina tiba-tiba diterkam buaya saat sedang mencari kerang/lokan bersama kakeknya di area Sungai Mangrove, Selasa (26/4), sekitar pukul 14.00 WIB.
Informasi tersebut diterima SAR dari anggota TNI AL Darmadi sekitar 17.00 WIB.
Pencarian korban melibatkan unsur gabungan, mulai dari Kantor SAR Tanjungpinang, Polri, TNI, BPBD, Tagana Bintan, dan masyarakat setempat.