Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan asesmen terhadap kerusakan dan kerugian akibat cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Minggu (10/4) 2022.
"Pendataan sementara, cuaca ekstrem yang terjadi kemarin tidak ada menimbulkan korban jiwa. Untuk kerusakan dan kerugian masih kita asesmen," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin.
Dikatakannya akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sekitar satu jam pada sore hari itu, berdampak pada pohon tumbang pada 11 titik, putusnya jaringan listrik karena pohon menimpa kebel listrik dan jatuhnya kanopi salah satu ruko di kawasan Cakranegara.
Menurutnya, sebanyak 11 titik pohon tumbang tersebut beberapa di Jalan Langko dekat Kejaksaan, Jalan Pejanggik dekat SMA Kusuma, Jalan Jenderal Sudirman dekat SPBU, Jalan Udayana dan Jalan Sriwijaya dengan Hotel Golden Palace.
Pohon-pohon yang tumbang ke badan jalan, sudah langsung dibersihkan oleh petugas, agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Begitu juga dengan aliran listrik yang putus langsung ditindaklanjuti petugas PLN.
"Hari ini satgas dari Dinas Lingkungan Hidup, PUPR, dan Disperkim masih bekerja membersihkan sisa-sisa ranting pohon yang belum tuntas," katanya.
Dikatakan, angin kencang yang melanda Kota Mataram dan sekitarnya itu merupakan angin transisi dari musim hujan ke kemarau.
Sampai saat ini, lanjutnya, status siaga bencana hindrometeorologi untuk Kota Mataram belum dicabut sampai tanggal 30 April 2022.
"Oleh karena itu, kami berharap masyarakat bisa tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca ekstrem seperti kemarin," demikian Mahfuddin Noor .
Baca juga: Nelayan Mataram ingin ada subsidi BBM untuk kurangi biaya melaut
Baca juga: LKBN ANTARA bersama PWI dan IJTI gelar uji kompetensi wartawan di Kota Mataram
"Pendataan sementara, cuaca ekstrem yang terjadi kemarin tidak ada menimbulkan korban jiwa. Untuk kerusakan dan kerugian masih kita asesmen," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin.
Dikatakannya akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sekitar satu jam pada sore hari itu, berdampak pada pohon tumbang pada 11 titik, putusnya jaringan listrik karena pohon menimpa kebel listrik dan jatuhnya kanopi salah satu ruko di kawasan Cakranegara.
Menurutnya, sebanyak 11 titik pohon tumbang tersebut beberapa di Jalan Langko dekat Kejaksaan, Jalan Pejanggik dekat SMA Kusuma, Jalan Jenderal Sudirman dekat SPBU, Jalan Udayana dan Jalan Sriwijaya dengan Hotel Golden Palace.
Pohon-pohon yang tumbang ke badan jalan, sudah langsung dibersihkan oleh petugas, agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Begitu juga dengan aliran listrik yang putus langsung ditindaklanjuti petugas PLN.
"Hari ini satgas dari Dinas Lingkungan Hidup, PUPR, dan Disperkim masih bekerja membersihkan sisa-sisa ranting pohon yang belum tuntas," katanya.
Dikatakan, angin kencang yang melanda Kota Mataram dan sekitarnya itu merupakan angin transisi dari musim hujan ke kemarau.
Sampai saat ini, lanjutnya, status siaga bencana hindrometeorologi untuk Kota Mataram belum dicabut sampai tanggal 30 April 2022.
"Oleh karena itu, kami berharap masyarakat bisa tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca ekstrem seperti kemarin," demikian Mahfuddin Noor .
Baca juga: Nelayan Mataram ingin ada subsidi BBM untuk kurangi biaya melaut
Baca juga: LKBN ANTARA bersama PWI dan IJTI gelar uji kompetensi wartawan di Kota Mataram