Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan rekrutmen sebanyak 1.050 orang untuk dijadikan duta keamanan pangan yang akan membantu mewujudkan masyarakat sehat.

"Sebanyak 1.050 orang itu berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Babel, mereka nantinya akan menjadi perpanjangan tangan kami dalam upaya melakukan edukasi dan sosialisasi pangan aman di lingkungan masing-masing," kata Kepala BPOM Provinsi Babel Tedy Wirawan di Pangkalpinang, Jumat.

Menurut dia, sosialisasi dan edukasi pangan yang aman penting dilakukan secara terus menerus agar masyarakat mengetahui makanan apa saja yang layak dikonsumsi, dengan kandungan-kandungan apa saja yang boleh dan tidak boleh masuk ke dalam tubuh.

Dengan pemahaman kualitas pangan layak konsumsi yang semakin baik diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Para duta ini menjadi bagian penting dalam gerakan ini, kami berharap dengan pembekalan materi dan pelatihan yang baik akan mampu menjalankan tugas dengan baik dan mampu menjangkau seluruh daerah di kabupaten/kota," katanya.

Rekrutmen duta keamanan pangan yang dilakukan BPOM Babel ini merupakan salah satu strategi karena instansi tersebut menyadari masih memiliki keterbatasan untuk bisa menjangkau seluruh daerah hingga pelosok.

"BPOM yang tidak mudah menjangkau seluruh daerah di Babel, maka kami lakukan ini untuk membantu memberikan informasi terkait makanan dan kandungannya yang aman untuk dikonsumsi," katanya.

Sebagai tahap awal, kata dia, BPOM akan merekrut 50 orang untuk dijadikan kader ketahanan pangan dari seluruh kabupaten dan kota, selanjutnya untuk satu orang kader ketahanan pangan akan melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada 21 orang untuk dijadikan duta keamanan pangan.

"Dari 50 orang kader ketahanan pangan itu nantinya akan terbentuk 1.050 orang duta keamanan pangan. Para duta ini nantinya akan membantu melakukan pendataan keamanan pangan di lingkungan sekitar," katanya.

Ia berharap masyarakat akan semakin paham dan sadar pangan yang aman karena ada beberapa bahan tidak baik untuk tubuh yang masih sering disalahgunakan untuk bahan makanan, seperti formalin, boraks, pewarna tekstil dan lainnya.

"Dengan adanya gerakan bersama ini kami harapkan pemahaman dan kesadaran warga semakin meningkat sehingga meminimalkan risiko keracunan akibat makanan," katanya.

Baca juga: Sebanyak 784 pelaku usaha mikro kuliner di Paser kantongi izin edar produk

Baca juga: Bupati Sambas mendukung program keamanan pangan BPOM

Pewarta : Donatus Dasapurna Putranta
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024