(ANTARA Sulut) - Kepala Subdit Pendaftaran Bidang Haji dan Umrah, Kementerian Agama Pusat, H. Mohammad Akas mengatakan, sekarang ini jamaah calon haji tidak perlu repot lagi melakukan pendaftaran menunaikan ibadah haji, cukup dengan menyetor uang pendaftaran, selanjutnya dapat mengikuti  perkembangannya melaui Sistem Komunikasi dan Informasi Haji   (Siskohat) di internet 24 jam.

"Silahkan calon haji dari mana saja membuka alamat Siskohaj, disitu dapat diketahui berapa jumlah Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) atau kapan keberangkatannya", kata Mohammad Akas pada launching perdana Siskohaj Kemenag Sulut dengan tekhnologi biometik, di Manado, Selasa.

Sekarang ini pemerintah, khususnya Kemenag sedang memperbaikai sistem dan jaringan komunikasi haji agar masyarakat dengan jelas dapat menerima informasi tentang pelaksanaan ibadah haji, tanpa harus mengira-ngira dan khawatir akan pelaksanaan ibadah haji tersebut.

Siskohaj tersebut dibuka secara umum kepada masyarakat diseluruh Indonesia maupun internasional sehingga dapat dengan segera mengetahui informasi-informasi yang jelas disampaikan oleh bidang haji, Dirjen Haji dan umrah.

"Sampai dengan 2013 ini, sudah 31 provinsi di Indonesia terpasang Siskohaj dengan biometik, tinggal dua daerah lagi, yakni Provinsi Gorontalo dan Bangka Belitung yang dalam waktu dekat ini sudah dapat beroperasi, sehingga masyarakat secara merata dapat mengikuti informasi keberadaan haji tersebut", katanya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulut, Sya'ban Mauluddin melaporkan hingga 16 April 2013 tercatat sebanyak 4.832 orang calon jamaah haji dari Sulut yang telah mendaftar dan menyetorkan BPIH ke sejumlah bank di Manado.

"Quota haji Sulut yang diberikan Kementerian Agama itu hanya 700 orang saja, sedangkan jumlah pendaftar sudah mencapai 5000 orang bahkan diperkirakan sampai dengan musim haji mendatang 6000 ribuan calon", kata Mauluddin.

Dari jumlah tersebut, sudah dipastikan daftar tunggu (waithing list) Sulut bisa empat sampai lima tahun kedepan sehingga para calon yang baru mendaftar bisa menunggu 2017-2018.

Faktor membengkaknya jumlah calon haji di Sulut ini, menurut Sya'ban, dikarenakan beberapa faktor, antara lain adanya kemudahan-kemudahan dari bank peneriman setoran BPIH, dimana dengan menyetorkan uang Rp5 juta sudah bisa memperoleh nomor kursi (seet haji).

"sejak beberapa tahun belakang ini bank penerima setoran calon haji memberikan kemudahan hanya dengan Rp5 juta bisa mendapatkan set, maka masyarakat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan berlomba-lomba mendaftarkan diri pada bank dimaksud", ujarnya sambil menambahkan, calon haji tersebut harus melunasi BPIH sebelum keberangkatan.

Launching Siskohaj Kemenag Sulut bertempat di halaman depan Kantor Kemenag Manado itu, dihadiri Kepala Biro Kesra Kantor Gubernur Sulut, H. Tubagus Abeng Ellong, kepala-kepala Kemenag se Sulut, penyelenggara haji dan tokoh-tokoh ormas Islam se Sulut lainnya.

Pewarta : Oleh : Guntur Bilulu
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024