Sitaro (ANTARA) - Tiga tahun terakhir komoditi jenis Ikan Layang masih mendominasi pengiriman ikan ke luar daerah khususnya yang dilalulintaskan dari Pelabuhan UIu Siau.
Dari data yang berhasil dirangkum Manado.Antaranews.Com, Rabu (30/03/2022), volume jenis komoditi perikanan yang dilalulintaskan dari Pelabuhan UIu Siau sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2021, ada beberapa jenis komoditi diantaranya, Layang, Tongkol, Selar, Tuna, Cakalang, Kerapu dan jenis lainnya.
Penanggungjawab Wilayah Kerja Karantina Siau, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Reynold Rahajaan SiP menjelaskan, pada tahun 2019 pengiriman didominasi jenis Layang dengan volume sebesar 45,4 ton, kemudian diikuti Tongkol sebesar 2,5 ton, Tuna 1,3 ton, Cakalang 0,07 ton, Kerapu 0,02 ton, sementara Selar nihil.
"Untuk tahun 2020, mengalami kenaikan yang cukup drastis hingga angka 334,7 ton untuk jenis Layang, kemudian Tongkol 97,5 ton, Selar yang tahun sebelumnya nihil malah meningkat 19,7 ton, Tuna sebesar 6,9 ton, Cakalang 2,3 ton, Kerapu 0,2 ton dan jenis lainnya 1,1 ton," urai Rahajaan.
Sedangkan tahun 2021, jenis Layang masih mendominasi pengiriman dimana mencapai 338,1 ton, Tongkol 45,2 ton, Selar 13,5 ton, Tuna 9,2 ton. Disementara Cakalang, Kerapu dan jenis lainnya nihil. "Sehingga total volume sempat mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebesar 462,4 ton dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2019 hanya sebesar 49,29 ton, tapi tahun 2021 menurun di angka 406 ton," jelas Rahajaan.
Dari data yang berhasil dirangkum Manado.Antaranews.Com, Rabu (30/03/2022), volume jenis komoditi perikanan yang dilalulintaskan dari Pelabuhan UIu Siau sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2021, ada beberapa jenis komoditi diantaranya, Layang, Tongkol, Selar, Tuna, Cakalang, Kerapu dan jenis lainnya.
Penanggungjawab Wilayah Kerja Karantina Siau, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Reynold Rahajaan SiP menjelaskan, pada tahun 2019 pengiriman didominasi jenis Layang dengan volume sebesar 45,4 ton, kemudian diikuti Tongkol sebesar 2,5 ton, Tuna 1,3 ton, Cakalang 0,07 ton, Kerapu 0,02 ton, sementara Selar nihil.
"Untuk tahun 2020, mengalami kenaikan yang cukup drastis hingga angka 334,7 ton untuk jenis Layang, kemudian Tongkol 97,5 ton, Selar yang tahun sebelumnya nihil malah meningkat 19,7 ton, Tuna sebesar 6,9 ton, Cakalang 2,3 ton, Kerapu 0,2 ton dan jenis lainnya 1,1 ton," urai Rahajaan.
Sedangkan tahun 2021, jenis Layang masih mendominasi pengiriman dimana mencapai 338,1 ton, Tongkol 45,2 ton, Selar 13,5 ton, Tuna 9,2 ton. Disementara Cakalang, Kerapu dan jenis lainnya nihil. "Sehingga total volume sempat mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebesar 462,4 ton dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2019 hanya sebesar 49,29 ton, tapi tahun 2021 menurun di angka 406 ton," jelas Rahajaan.