Jakartaa (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat 97 persen desa dan kelurahan di Indonesia telah terdata di dalam aplikasi BRIKodes.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRIKodes menjadi salah satu langkah transformasi digital yang dilakukan oleh perseroan untuk menyimpan data secara konsisten.

"Seluruh administrasi di desa, termasuk di kelurahan-kelurahan kami berikan kode, namanya BRIKodes. Dengan demikian, BRI dapat melihat peta densitas kepemilikan smartphone di setiap area, hingga perilaku dan aktivitas ekonomi yang dominan di dalam sebuah wilayah," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Pemetaan ini merupakan inisiatif BRI untuk memberikan layanan yang tepat sasaran dalam mencapai tingkat inklusi keuangan hingga 90 persen pada 2024.

BRIKodes, lanjut Sunarso, dapat memetakan kerapatan dan kepadatan populasi smartphone di satu kawasan, kemudian membandingkannya dengan kerapatan ekonomi yang hasilnya akan dijadikan dasar pengambilan langkah BRI ke depan.

BRIKodes pun turut melengkapi keberhasilan transformasi digital BRI, seperti BRImo yang transaksi di dalamnya meningkat sekitar 66,2 persen menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021 dari 766 juta transaksi pada 2020.

Untuk nilai transaksi melalui BRImo pada 2021 mencapai Rp1.345 triliun atau meningkat 581,1 persen dari Rp197 triliun pada 2020.

Transformasi digital BRI juga menghasilkan BRISPOT, aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit.

"Penggunaan BRISPOT, melibatkan 100 ribu lebih loan officers dan approvers dengan lebih dari 140 fitur yang sangat berpengaruh baik untuk segmen mikro, kecil, maupun konsumen," kata Sunarso.

Pewarta : Sanya Dinda Susanti
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024