Manado, (Antara Sulut) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat mengatakan, 10 orang tewas, 1.200 orang mengungsi dan lebih dari 1.000 rumah terendam air, karena bencana di Manado, Sabtu sampai Minggu. 

"Data sementara yang dilaporkan dari Manado ke BNPB pusat, sembilan orang tewas karena tertimbun tanah dan satu orang hanyut," kata Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Pusat Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan BBM ke antarasulut.com, Minggu.

Sutopo mengatakan, data ini masih mungkin bertambah karena masih terjadi longsor di sejumlah titik di Manado, sebab hujan masih berpeluang terjadi.

Ia mengatakan, evakuasi para korban masih tetap dilakukan walaupun terkendala banjir yang masih menggenangi sejumlah wilayah di kota ini.

"Hingga sore air masih tinggi, bahkan di beberapa wilayah air masih setinggi 1,8 meter, tetapi upaya evakuasi korban masih tetap dilakukan,"kata Sutopo.

Ia menyebutkan dalam bencana tersebut ada tujuh kecamatan di Manado yang terendam air yakni Tikala, Paal Dua, Singkil, Wanea, Tuminting, Sario dan Wenang, dimana air masuk ke rumah warga sampai ketinggian lebih dari satu meter.

Sutopo menambahkan, BPBD Kota Manado, dan Provinsi Sulawesi Uyara, bersama RNI, Polisi, Basarnas, PMI, RAPI, dan SKPD lainnya yang terkait terus melakukan penanganan darurat banjir dan longsor.

"Bahkan BPBD Manado sudah mendirikan posko bencana, dan memberikan bantuan kepada para korban, berupa matras, makanan siap saji, tenda, selimut dan sebagainya," kata Sutopo.

Ia mengatakan, hingga sore ini tim reaksi cepat masih terus melakukan tugasnya, dan BPBD Manado tetap berkoordinasi dengan provinsi, untuk melakukan langkah antisipasi dan penanganan ancaman tersebut.

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024