Manado (ANTARA) - Pemegang saham Bank Sulut Gorontalo(BSG) menambah modal disetor  sebesar Rp 60,24 miliar dari  tahun 2021 sampai dengan triwulan pertama tahun 2022.

"Jumlah setoran modal ini telah disetujui sebagai setoran saham dan secara efektif telah berlaku," kata Direktur Utama BSG Revino Pepah,di Manado, Senin.

Revino mengatakan tambahan modal ini sesuai peraturan Bank Indonesia (BI) dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat dan mampu berkembang serta bersaing secara nasional maupun internasional.

Bank daerah, katanya, perlu meningkatkan kemampuan untuk menyerap risiko yang disebabkan oleh kondisi krisis dan/atau pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas permodalan bank sesuai standar internasional.

Dia mengatakan peningkatan kualitas permodalan bank dilakukan melalui penyesuaian komponen dan persyaratan instrumen modal serta penyesuaian rasio permodalan.

Hal ini, katanya, telah disetujui oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham(RUPS). 

Hadir pada RUPS ini adalah seluruh pemegang saham diantaranya Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Gorontalo Hj Rusli Habibie, bupati/walikota se Sulawesi Utara dan Gorontalo (atau yang mewakili), perwakilan PT. Mega 
Corpora dan Kopkar BSG. 

Revino Pepah melaporkan kinerja keuangan sepanjang tahun 2021 serta laporan pertanggungjawaban 
pengurus kepada forum rapat yang dipimpin oleh Komisaris Utama BSG Edwin Silangen dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey selaku pemegang saham pengendali. 

BSG mendapatkan apresiasi dari seluruh pemegang saham atas kinerja yang positif sepanjang tahun 2021 di tengah masa pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19.

Adapun poin-poin utama yang disepakati bersama dalam rapat ini selain penambahan modal adalah laporan keuangan BSG (audited) tahun 2021 telah diterima dan disetujui oleh seluruh 
pemegang saham, di dalam laporan tersebut tertuang pembagian dividen kepada pemegang saham dan insentif kinerja pegawai.

BSG wajib memenuhi peraturan OJK tentang modal inti Rp3 triliun di tahun 2024 agar dapat terus beroperasi sebagai bank umum. 

"Per 31 Desember 2021 modal inti BSG adalah sebesar Rp1,024 triliun dan pemegang saham telah menyetujui untuk menyanggupi rencana pemenuhan modal inti sebesar Rp3 triliun s/d tahun 2024," katanya.

Dia mengatakan pemegang saham setuju untuk peningkatan manfaat pensiun bagi para pensiunan BSG.

Masih pada agenda yang sama, beberapa kesepakatan lainnya yang dihasilkan adalah terkait penetapan dana kegiatan tanggung jawab sosial dan keuangan berkelanjutan BSG, serta pemberian wewenang kepada dewan komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik yang akan melakukan audit laporan keuangan perseroan tahun buku 2022.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024