Manado, (Antara Sulut) - Bupati Minahasa Utara Sompie Singal membuka pagelaran permainan alat musik tradisional kolintang terlama untuk menciptakan rekor dunia versi Museum Rekor Indonesia (MURI).

Pagelaran dilaksanakan oleh Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pinkan) dipusatkan di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis, mulai pukul 10.00 WITA dan akan bermain selama 24 jam secara terus-menerus.

Bupati Minahasa Utara Sompie Singal mengatakan bahwa kecintaan dan kemampuan dalam memainkan musik kolintang harus ditanamkan sejak dini dan diwariskan kepada anak-anak dan generasi penerus.

"Hal ini penting agar keberadaan alat musik tradisional daerah ini tetap bertahan dan lestari dari masa ke masa, bahkan mampu memberikan warna tersendiri bagi keanekaragaman seni budaya di Indonesia," kata Sompie juga Ketua Asosiasi Musik Kolintang.

Sompie Singal mengatakan,"Kegiatan itu akan semakin menggugah nurani kita sebagi putra-putri daerah untuk semakin mencintai dan menghargai warisan budaya."

Dengan demikian, kata Bupati, akan melahirkan semangat dan tekad yang kuat untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tridisional daerah.

Kegiatan itu, menurut dia, memberikan makna yang penting dan strategis terutama dalam rangka melestarikan dan memperkaya khazanah budaya daerah dan bangsa.

Keberadaan alat musik tradisional kolintang diharapkan mampu memberi warna sendiri bagi pembangunan sektor pariwisata di daerah itu.

"Alat musik tradisional itu merupakan salah satu potensi pariwisata yang harus dilestarikan masyarakat dan pemerintah," katanya.

Sompie Singal mengharapkan para pemain kolintang bisa bermain sebaik-baiknya dan dapat menciptakan prestasi untuk tercatat di buku rekor MURI.

Senior Manager MURI, Paulus Pangka, mengatakan bahwa beberapa tahun lalu di Sulawesi Utara juga tercipta beberapa rekor dari musik tradisional kolintang yang masuk dalam "guinness world records".

Rekor tersebut masing-masing alat musik kolintang terbesar dan bermain kolintang peserta terbanyak.

Sekarang ini, kata dia, akan menciptakan rekor baru pagelaran bermain kolintang terlama.

"Jika prestasi itu dapat tercapai, bukan hanya ciptakan rekor nasional tetapi rekor dunia," kata Paulus.

Ketua Presidium Pinkan, Ani Rachmat Soedibyo, mengatakan bahwa penciptaan rekor MURI dengan bermain kolintang selama 24 jam itu merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yang berlangsung pada tanggal 24--27 Januari 2013.

"Selain penciptaan rekor MURI juga seminar nasional kolintang, peletakan batu pertama Monumen Musik Kolintang, kongres Pinkan pertama serta festival musik kolintang memperebutkan piala bergilir Ibu Negara Ani Yudhoyono," katanya.

Sementara itu, pada penciptaan rekor MURI tersebut, tim Kolintang Pinkan mengawali dengan membawakan lagu Indoesia Raya disusul dengan sejumlah lagu lainnya seperti Satoro Mama, Manuk Da Daki, Apuse, Nona Manis Sapa yang Punya, dan Ampar-ampar Pisang. @antarasulut.com

Pewarta : Jorie Darondo
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024