Manado, (Antara Sulut) - Koordinator Nasional Presidium KAHMI yang juga Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Dr Mahfud MD, menghadiri Musyawarah Wilayah KAHMI Sulut yang diselenggarakan di Manado, Jumat.

Kedatangan Mahfud disambut Gubernur Sulut, SH Sarundajang, Wakil Gubernur, Djouhari Kansil, Sekdaprov, Siswa Rahmat Mokodongan dan hampir semua kepala dinas serta kepala biro di lingkungan Pemprov Sulut.

Selain itu juga Kepala Kejaksaan Tinggi Sulut, Hendrayana dan Ketua Baleg DPRD Sulut, Victor Mailangkay. Victor beragama Kristen Katholik dari Partai Golkar namun pernah mengikuti Basic Training HMI Cabang Manado.

Terlihat juga Kepala Kementrian Agama Sulut, Syaban Mauluddin, Kepala Kementrian Agama Manado, Ulyas Toha dan sejumlah tokoh dan akademisi di Sulawesi Utara.

Gubernur Sarundajang dalam sambutannya mengatakan dirinya dulu pernah aktif di ekstra kampus dan mengenal HMI sebagai organisasi yang militan berkaitan dengan kepentingan kebangsaan.

Dia juga menilai Mahfud MD merupakan sosok pemimpin Indonesia potensial pada masa mendatang.

Sementara itu pada kesempatan tersebut Mahfud mengingatkan kembali kepada KAHMI dan HMI tentang visi-visi keislaman, kebangsaan dan ke-Indonesian yang digagas oleh tokoh HMI, Dr Nurcholish Madjid.

Dia juga mengulas kembali era kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan pada masa khalifah seperti Khalifah Umar Bin Khotob yang bisa hidup berdampingan secara damai dengan Nasrani dan Yahudi.

"Saat ceramah di Australia saya ditanya kenapa konflik agama dan radikalisme muncul di Indonesia. Persoalan Ahmadiyah di Bogor, Syiah di Madura, Gereja Yasmin di Bogor adalah persoalan penegakan hukum. Kejadian ini hanya di beberapa tempat saja, Indonesia wilayahnya masih luas," katanya.

Menurut Mahfud, negara Indonesia didirikan dengan mengakui adanya keragaman dan bukan merupakan negara agama.

"India pernah dideklarasikan dengan semangat Hindu. Kemudian atas nama demokrasi Pakistan kemudian memisahkan diri dari India," katanya.

Pada kesempatan tersebut Ketua panitia Muswil, Uten Moki mengatakan Muswil diikuti 45 peserta dari perwakilan KAHMI dari kabupaten/kota di Sulawesi Utara.

Muswil bertujuan untuk mengevaluasi kepemimpinan presidium lima tahun lalu dan menyusun program kerja lima tahun yang akan datang terhitung 2012.


Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024